Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Senin, 19 Desember 2011

PETANI KARAWANG MASIH MISKIN

Tirtajaya - Profil pertanian karawang sungguh sangat diluar dugaan ,pasalnya daerah lain memandang Kabupaten karawang adalah sebagai lumbung padi yang tentunya masyarakatnya sejahtera karena selain tidak akan kekurangan beras dengan luasnya persawahan barang tentu lapangan pekerjaan sebagai buruh tani sangatlah mudah

Tetapi kenyataan yang ada bahwa pendapatan petani sangat kecil dan kemiskinan sangat banyak hal itu akibat banyaknya buruh tani ketimbang pemilik sawah yang asal pribumi karawang karena kebanyakan orang kota sedangkan penduduk yang memiliki sawah tidak lebih dari 30 % nya saja

Sekretaris Desa Gempol Karya Kecamatan Tirtajaya Lukman Nulhakim membenarkan banyaknya buruh tani ketimbang pemilik sawah hal itu terjadi sejak lama,untuk pendapatan masyarakat dari menjadi buruh tani sangat minim apa lagi sekarang proses panen dilakukan menggunakan mesin bukan manual seperti sebelumnya,ini sangat berpengaruh denga pendapatan.

"yang mendapatkan untung hanya pemilik sawah sedangkan para buruh tani hanya sebagai penggarap dengan hasil 6 berbanding 1 bisa di bayangkan berapa yang di dapat penggarap" ujarnya

Tarap kesejahteraan para buruh tani masih di bilang belum ada Pemerintah mrngatakan akanmensejahterakan para petani sedangkan buruh tani tetap saja terpuruk,dengan istilah yang kaya tambah kaya ,si miskin tambah menderita hal itu benar terjadi di kabupaten karawang ini

Dasuki (45) warga dusun Cibarusah RT 12/06 Desa Gempol karya Kecamatan Tirtajaya sebagai buruh tani mengatakan ,penghasilan nya didapat dari bekerja sebagai penggarap sawah milik H Paryono warga bandung yang memiliki area sawah seluas 3 hektar dengan rincian pendapatan bagi hasil

"saya hanya penggarap kalau berhasil dapat bagian 1 per 6, satu buat saya 6 untuk pemilik,karena modal semua ditanggung,memang sih tidak seberapa kalau dibandingkan dg buruh harian , kalau harian sudah pasti dapat bayaran rutin,sedangkan saya kalau panen saja, seandainya puso ya gigit jari."pungkasnya (BBU)


Kamis, 15 Desember 2011

WONG CILIK DAPAT BANTUAN ASPIRASI

Kutawaluya - Bantuan ekonomi dari aspirasi anggota DPRD Karawang melalui Fraksi PDIP yang di peruntukkan bagi puluhan orang para pencari barang bekas (rongsokan, red) dan pemulung teralisasi sebesar Rp 20 juta. Hal ini diberikan atas dasar intruksi pimpinan partai yang menginginkn agar para anggota DPRD dari Fraksi PDIP untuk lebih mengutamakan rakyat kecil.

Uman Rusmana anggot DPRD Kabupaten Karawang dari fraksi PDIP membenarkan kalau Fraksinya lebih mengutamakan rakyat kecil untuk bantuan ekonominya. Karena mereka sangat membutuhkan bantuan modal sehingga memperlancar usahanya walaupun nilai bantuannya sangat kecil karena harus dibagikan dengan sesama pedang tapi sudah sangat membantu.

"Kita utamakan rakyat kecil, itu karena sesuai intruksi pimpinan partai agar menjadi prioritas,walaupun nilai yang didapat kecil tapi bisa mengakomodir hampir seratus orang" ujarnya kepada Liputan Karawang.

Soleh (31) warga Dusun Krajan II RT 16/04 Desa Sampalan Kecamatan Kutawaluya, sekaligus ketua kelompok usaha barang bekas (rongsok) merasakan manfaat dari bantuan yang diberikan anggota DPRD tersebut melalui anggaran Aspirasi. Ia berharap bukan hanya PDIP saja yang punya kepedulian terhadap pedagang kecil, tapi partai lain bisa mencontoh hal ini sehingga kesulitan yang selama ini bisa dapat teratasi kalau para pejabatnya punya kepedulian.

"Bagi kami sekecil apapun bantuan itu yang penting dapat membantu dan memperingan modal usaha, karena pedagang rongsok tidak perlu besar walaupunn kecil dananya namun yang penting kepeduliannya saja" tutur ayah dua orang anak ini.(BBU)





Selasa, 13 Desember 2011

SISWA SD KELAS 2 GAGAL IKUT UTS,FORMAT SOAL GANDA

Jayakerta- Akibat kecerobohan percetakan ratusan siswa SD kelas II di sembilan Kecamatan utara Karawang, yaitu Korwil Rengasdengklok gagal ikut Ujian Tengah Semester (UTS) 2011 untuk mata pelajaran Pendidikan Agama pada hari Senin (12/12).

Pasalnya soal ulangan untuk kelas satu formatnya tertukar dengan kelas II. Kejadian yang seharusnya tidak boleh terjadi ini akibat kurangnya monitoring pihak Dinas Pendidikan saat soal berada di percetakan, sehingga kesalahan sekecil apapun dapat teratasi.

Kepala Sekolah SDN Medangasem IV Cacan Spd membenarkan kalau format soal Pendidikan Agama ada kesalahan dari ketikan. Seharusnya kelas satu tapi yang tertera malah kelas dua hanya kesalahan itu saja sedangkan soal memang di peruntukkan untuk kelas satu bukan kelas dua.

"Hari Minggu kita sudah dapat informasi kalau ada kesalahan peruntukan kelas dalam soal mata pelajaran Pendidikan Agama, yang seharusnya untuk kelas satu tapi yang tertera dalam soal kelas dua, akhirnya kita pending serentak dan di ganti mata pelajaran  yang lain, yakni Bahasa Indonesia" ujarnya kepada Liputan karawang, Selasa (13/12).

Kejadian seperti ini menurut beberapa pihak sekolah baru pertama kali terjadi , namun begitu sekolah telah mengantisipasi dengan memajukan mata pelajaran lain sambil menunggu ada perbaikan soal yang salah tersebut sehingga jadwal pelaksanaan UTS tidak berubah. "Yang seharusnya kelas II ikut UTS dua mata pelajaran, yakni Pendidikan Agama dan Bahasa Indonesia, tapi karena ada kesalahan soal ujian jadinya hanya ikut satu. Mungkin setelah UTS ini selesai, baru mata plejaran Pendidikan Agama diujikan ke kelas II" tambahnya.

Sementara Warsum salah satu pemerhati pendidikan sangat menyayangkan adanya kesalahan soal yang dilakukan oleh percetakan, sehingga siswa-siswi kelas II tidak bisa ikut UTS sementara. "Hal ini akan mempengaruhi psikoligis siswa itu sendiri, dimana kelas lain sudah tidak ikut ujian, untuk kelas II ini terpaksa ujiannya menyusul akibat ulah percetakan. Ini juga harus menjadi PR besar bagi Dinas Pendidikan terutama UPTD Pendidikan Rengasdengklok yang menjadi Korwil di wilayah utara Karawang agar bisa mengkroscek sebelum soal-soal ujian diberikan ke setiap sekolah" tegasnya
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Karawang saat di hubungi melalui telpon selulernya dalam kondisi tidak aktif. (BBU)

Sabtu, 10 Desember 2011

WARGA PESISIR PERANGI PEMBALAK HUTAN MANGROVE

Cibuaya - Pembalakan hutan mangrove di sepanjang pantai Utara Karawang semakin merajalela,disebutkan oknum pejabat backingi kegiatan ilegal tersebut,tujuan para pelaku ingin menguasaai lahan hutan mangrove dijadikan tambak,kondisi lahan yang telah berubah menjadi tambak mencapai ratusan hektar,intansi terkait seakan menutup mata tidak memperdulikan akibat dari pembalakan akan merusak pantai bahkan erosi seperti di dusun Sukamulya Desa Pusaka jaya utara Kecamatan Cilebar yang rusak parah hingga jalan terputus oleh terjangan ombak

Warga maupun aparat yang berdomisili di dekat pantai diminta pro aktif untuk mengantisipasi kerusakan laut di Utara Karawang lebih parah,seorang pemuda asal Kecamatan cibuaya kesehariannya melakukan pemantauan hutan mangrove dari perbuatan pelaku pembalakan

Samsudin (39) warga Cibuaya merasa krcewa dan ia peduli terhadap kelestarian hutan mangrove di daerahnya hal ini dilakukan karena kerusakan pantai akibat abrasi sudah cukup parah karena tidak adanya penghalang dan penjagaan baik turap maupun pepohonan,saat terjangan ombak datang sehingga merusak pantai bahkan pemukiman penduduk.

"Para pembalak tidak memikirkan akibat perbuatannya telah mengakibatkan rusaknya pantai,yang mereka pikirkan hanyalah keuntungan semata tapi kerugian bagi masyarakat luas"ujarnya
 
Pemerhati lingkungan dan masyarakat pantai Utara Karawang, Lesli Agustini (40) menyayangkan kejadian pembalakan berkesan dibiarkan intansi terkait,para pelaku sengaja telah melakukan tindakan melanggar  hukum, perusakan kawasan Konservasi Mangrove di Kecamatan Cibuaya dan Kecamatan tirtajaya mengingat luasnya lahan yang dirusak, pelaku dapat di jerat dengan menerapkan aturan perundangan yang sudah ada dan jelas, khususnya UU Kehutanan
 
Sementara mangrove yang ditebang, usianya sudah 10 – 20 tahun sejak ditanam pertama kali, dengan indikasi lebar diameter mangrove yang mencapai 15 cm – 25 cm, setiap pohon, harusnya tidak boleh terjadi, kalau pengawasan Muspika di kawasan itu sangat jeli dan ketat.

"Sangat tidak mungkin, kalau pembalakan seluas puluhan hektar, tidak diketahui Muspika setempat. Proses pembalakan tidak mungkin dilakukan hanya dalam satu hari, mengingat luasnya lahan yang dirusak".pungkasnya (BBU)




S

Jumat, 09 Desember 2011

KEBERADAAN SUPERMARKET DI KELUHKAN PKL

Rengsdengklok-- Masyarakat Rengasdengklok mengharapkan pada Pemda Karawang agar membatasi pemberian izin usaha supermarket di daerah ini. mereka menilai banyaknya supermarket, telah terbukti mematikan usaha kecil menengah, seperti halnya pedagang kaki lima (PKL).

"Supermarket sudah seperti jamur di musim hujan. Dimana-mana ada supermarket. Kami selaku pedagang kecil seperti terpinggirkan. Karenanya, kami memohon kepada bagian perizinan Disperindag Pemda Karawang, hampir di setiap tempat ada supermarket. Jaraknya juga berdekatan," Erik (35) warga Desa Rengasdengklok Selatan kepada Liputan karawang

Hal yang sama pun dikatakan Mashudi (38), pasalnya jarak antara supermarket dan pasar tradisional perlu menjadi perhatian. Sebab, itu memiliki aturan. Dalam aturan tentang pasar tradisional jarak antara pasar tradisional dan supermarket sudah ditentukan. Yakni, satu kilometer. Faktanya, tidak seperti itu. Supermarket dan pasar tradisional jaraknya sangat dekat.

"Sekarang, sudah tidak ada jarak lagi. Kami berharap Pemda Karawang mau mengeluarkan pembagian zona supermarket. Dengan sistem ini mudah mudahan tidak menimbulkan kecemburuan sosial , bisa diketahui Rengasdengklok adalah daerah paling rentan terhdap aksi demo apabila ada ketidak pahaman warganya terhadap kebijakan pemerintah" tegas Mashudi.

Masih dikatakannya Rengasdengklok belum saatnya di penuhi pertokoan kelas menengah ke atas. Sebab warga yang ada masih banyak digaris kemiskinan dan mencari nafkah sebagai pedagang kecil yang modalnya menggunakan Bank Keliling. "Maraknya minimarket tidak banyak membantu para pedagang kecil bahkan kalau dibiarkan bisa mematikan usaha pedagang kecil" ungkapnya (BBU).

Kamis, 08 Desember 2011

KAPOLRES DIMINTA HENTIKAN PENJARAHAN BANGKAI KAPAL

Cibuaya - Bangkai kapal penambang pasir laut Ellicot yang tenggelam pada tahun 2000 di pantai Desa Sedari Kecamatan Cibuaya di temukan para penjarah di lepas pantai telah menuai masalah. pasalnya kapal yang telah menjadi rumpon oleh para nelayan sekarang telah di jarah kelompok pencari bangkai kapal di dasar laut

Kapal tersebut awalnya di pergunakan menambang pasir laut Oleh Dinas Bina marga bekerja sama dengan CV GAMMAR,sedangkan kapal tersebut milik PT Istana Kawi Kencana namun nasib sial pada tahun 2000 kapal di terjang ombak lalu tenggelam semenjak itu tidak satupun intansi manapun peduli,tetapi sekarang menjadi bahan rebutan para kelompok pencari bangkai kapal lepas pantai karena hasilnya menjanjikan keuntungan besar.

Asden (46) salah seorang nelayan yang mendapatkan pekerjaan mengangkat bangkai kapal tersebut mengatakan "kita hanya bertugas mengangkat kapal tersebut dengan harapan upah ,masalah surat ijin kurang mengetahui,biasanya surat itu muncul pada saat barang sudah siap akan di bawa pembeli,"ujarnya

Kapolsek Cibuaya Iptu Edi saat di konfirmasi melalui telpon selulernya membenarkan adanya pengangkatan bangkai kapal keruk di laut Cibuaya,menurutnya bukan di jarah tapi dilakukan pengangkatan berdasarkan ijin resmi baik dari Polairud maupun Syahbandar Sungai Buntu.

"saya baru menjabat kapolsek disini jadi belum begitu tahu tentang kronologisnya, yang pasti bahwa pengangkatan tersebut tidak ilegal"ucap kapolsek

Benar tidak nya bahwa pengangkatan kapal keruk dari dalam laut itu ada surat ijinnya belum dapat kejelasan dari pejabat terkait,Syahbandar Sungai buntu dan Polairud sampai saat ini sulit untuk dimintai informasinya,setiap di hubungi melalui telpon selulernya selalu tidak di angkat apa lagi kalau di beritahu yang menghubungi wartawan mereka langsung diam.

Ketua Himpunan Masyarakat Nelayan karawang Supriyatna menyesalkan terjadinya pengangkatan bangkai kapal keruk tersebut pasalnya benda yang sudah ada di laut adalah milik negara selain itu bisa bermanfat untuk dijadikan rumpon sehingga ikan bisa berkembang biak dengan baik dan hal itu yang diinginkan para nelayan.

"apapun alasannya benta tersebut sudah di jarah karena bernilai milyaran rupiah,tetapi pihak terkait hampir semuanya diam,kmi berharap kapolres Karawang segera ambil tindakan tegas terhadap para pelaku,dan hentikan kegiatan yang dapat merugikan nelayan maupun pemerintah daerah " ungkap nya (BBU)

Rabu, 07 Desember 2011

QOSIDAH MODERN AL FATIMAH TAMPIL BEDA


Jayakerta- Kehadiran grup kesenian bernuansa Islami Qasidah modern Al Fatimah yang personelnya ibu majlis taklim dari Dusun Krajan RT 07/02 Desa Medangasem Kecamatan Jayakerta  kini bisa disejajarkan dengan grup-grup qasidah modern yang ada di Kota Karawang.

"Selama ini, Qasidah Modern Al Fatimah sering mendapat undangan untuk tampil di berbagai acara, sehingga masyarakat mulai mengenalnya," ungkap Nunung Mega Nurjanah pimpinan Al Fatimah kepada Liputan karawang

Nunung menambahkan, bahwa grup Qasidah Modern Al Fatimah berdiri pada tahun 2005, awalnya menggunakan rebana biasa namun berkat tuntutan jaman maka kini Al Fatimah tampil agar lebih digemari masyarakat luas. Maka penataan berbagai hal terus dilakukan dan dilengkapi dengan peralatan musik yang modern. Menyampaikan syiar Islam melalui seni itulah motto yang diemban oleh Al Fatimah yang saat ini terus berbenah diri, terutama melengkapi sarana-prasarana untuk memningkatkan kualitas seni qosidah.

"Apapun kalau di awali dari kesabaran dan ketekunan dengan adanya kebersamaan hingga menjadi suatu bentuk group bukan tidak ada kendala hingga cemoohan, namun karena adanya tekad yang kuat maka group ini bisa eksis di seni qosidahan sampai sekarang, semua berkat kerjasama antara personil dan pimpinan terjalin baik" ungkapnya.

Pentas mulai dari antar Dusun hingga kini sudah merambah ke luar kota, apalagi pada hari kebesaran Islam qosidah Al Fatimah selalu tampil dengan piawai melantunkan lagu lagu bernuansa Islam. "Biasanya kalau hari-hari besar islam qosidah kami sering di undang ke luar kota" akunya.(BBU)

Selasa, 06 Desember 2011

ANAK YATIM BUTUH ORANGTUA ASUH

Jayakerta - Dalam memperingati Hari Asyura 10 Muharam 1433 Hijriyah atau yang disebut sebagai Hari Anak Yatim, sejumlah masyarakat serta Dewan Keluarga Mesjid (DKM) Nurul Amal Ciptamarga memberikan santunan kepada 171 orang anak yatim piatu yang ada di Desa Ciptamarga, Medangasem, dan Desa Kampung Sawah.  Pemberian santunan kepada sejumlah anak yatim piatu ini merupakan perhatian DKM Nurul Amal kepada anak-anak yang tergolong kurang mampu atau anak-anak yang berhak menerima sesuai dengan agama.

Peringatan 10 Muharam ini kata H Ma'mun SE, merupakan program rutin masjid ini dalam setiap tahunnya menyantuni anak-anak yatim piatu dan hari bagi anak-anak yang ditinggalkan oleh orang tua mereka. "Alhamdulillah setiap tanggal 10 Muharam kami selalu memperingati serta menyantuni anak yatim piatu dan ini yang kelima kalinya. Seperti dikutip dalam hadist barang siapa yang berpuasa pada hari Asyura di bulan Muharam dan menyantuni anak yatim piatu, maka orang tersebut akan dihapuskan dosa-dosanya yang sekarang maupun dosa-dosa yang lalu" kata Ketua DKM Nurul Amal  usai memberikan santunan di halaman mesjid setempat, Senin (5/12) malam.

Masih dikatakannya, ia juga berharap hari Asyura ini juga bukan hanya diperingati oleh masyarakat Desa Ciptamarga dan sekitarnya saja, akan tetapi dibeberapa daerah yang ada di Karawang juga bisa ikut andil dan memberikan sebagian rizkinya kepada anak-anak yatim. "Bukan pamer ataupun ria, tapi kami hanya mengingatkan saja kepada sesama orang muslim agar bisa menyisihkan harta kita kepada anak yatim piatu. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada para dermawan yang mau membantu anak-anak ini" ucapnya sembari berharap agar tahun depan lebih banyak lagi para dermawannya.

Sementara hikmah 10 Muharam yang disampaikan oleh KH Tajudin Hasan selaku penceramah menyampaikan, pada peringatan 10 Muharam banyak peristiwa yang terjadi, seperti, bebasnya Nabi Nuh dan umatnya dari banjir besar, kesembuhan Nabi Yakub dari kebutaan, dan Nabi Musa selamat dari pasukan Fir'aun. Selain itu kata Imam Besar Masjid Istiqlal ini, sunah berpuasa pada tanggal sembilan dan sepuluh Asyura juga ada anjuran untuk memperbanyak sedekah kepada fakir miskin dan anak yatim.

"Bahkan Rasulullah saw pada hari Asyura menganjurkan untuk memberi keluasan rizki kepada keluarganya dengan makanan atau hidangan yang dapat menyenangkan mereka layaknya suasana hari raya. Insyaallah hikmhanya Allah akan memberikan keluasan rizki" ucap KH Tajudin saat memberikan ceramahnya kepada masyarakat sekitar.(BBU)

Senin, 05 Desember 2011

PEMBALAKAN LIAR MANGROVE PERLU SEGERA DI ANTISIPASI

Cibuaya-- Pembalakan liar hutan mangrove di kawasan Hutan Cikiong Pantai Cibuaya makin merajalela. Saat Pasundan Ekspres memantau ke lokasi tersebut menemukan puluhan pohon mangrove yang berumur 20 tahunan telah tergoletak dan berserakan akibat ditebang oleh penggarap tambak dengan alasan pohon telah mati dan atas sepengetahuan Kesatuan Pemangkuan Hutan Purwakarta (KPHP) Hutan Cikiong yang ada di Rengasdengklok.

Sadam (55) petani tambak asal Dusun Neglasari Desa Sedari Kecamatan Cibuaya mengatakan kalau pohon mangrove tersebut di tebang karena sudah mati. Selain itu bukan saja di tambaknya tetapi hampir di beberapa tempat memang banyak yang telah di tebang oleh penggarapnya, ia mengatakan kalau tambaknya adalah tanah milik Perhutani bahkan para petani tambak rutin membayar pajak pada mantri Kehutanan per tahunnya Rp129.000

"Kita tidak tahu kalau pohon bakau-bakau itu dilindungi Undang-Undang kehutanan, memang saya yang melakukan penebangan tapi seijin mantri kehutanan dan lagi pohon tersebut telah mati" ujarnya , Minggu (4/12).

Hal yang sama pun dikatakan oleh Tarkin (38) salah satu masyarakat setempat yang memang merasa geram atau merasa benci terhadap pelaku-pelaku pembalakan liar. Karena menurutnya dinilai salah satu atau kelompok orang yang tidak bertanggung jawab dan termasuk perusak hutan. Ditambahkannya, disamping telah merusak hutan juga dapat membahayakan terhadap dampak lingkungan masyarakat, yakni terjadinya penggundulan hutan dan dapat menyebabkan erosi.

"Karena dinilai hal tersebut merupakan salah satu sekelompok orang yang membahayakan tentang keselamatan hutan dan lingkungan, maka diharapkan polisi hutan segera menindak tegas terhadap pelaku-pelaku tersebut. Walaupun di dalamnya terdapat oknum pihak perhutani" ucap Tarkin yang diwarnai dengan raut muka yang penuh emosi.(BBU)

SATU RUMAH HANCUR DI TERJANG ANGIN RIBUT

Jayakerta - Satu rumah di Dusun Kraja RT 06/02 Desa Medangasem Kecamatan jayakerta ,porak poranda di terjang angin ribut minggu 4/12 pukul 18 WIB, kejadiam itu tidak sampai merenggut korban jiwa namun kerugian di derita cukup besar ,satu buah TV 24",motor dan alat rumah tangga hancur terkena runtuhn bangunan

H Samsudin (56) saat itu sedang duduk di ruang tamu berdua dengan cucunya karena di luar angin kencang bersamaan datangnya hujan,tiba tiba terdengar suara berisik di atap kontan ia dan cucunya keluar rumah melihat apa yang terjadi,beberapa saat kemudian terlihat genting beterbangan , tembok samping rumah bergetar lalu rubuh bersamaan dengan tumbangnya pohon angsana.

"yang saya dengar hanya suara berisik tetapi cepat keluar rumah,terlihat genting terbang dan tembok samping rumah rubuh,untuk cucu cepat di bawa keluar kalau tidak mungkin akan ada korban"ujarnya

Kejadian terjangan angin ribut menumbangkan banyak pohon,tidak sedikit genting rumah yang beterbangan,dalam musibah tersebut tidak ada korban jiwa (BBU)

Minggu, 04 Desember 2011

KADES SEDARI TANTANG WARTAWAN

Cibuaya - Masyarakat di desa sedari Kecamatan Cibuaya dapat bantuan alat penyulingan dari air asin menjadi tawar dan layak untuk di konsumsi, hibah alat yang menghabiskan anggaran hampir setengah milyar lebih ini di dapat dari Pertamina karena masyarakat tersebut kesulitan air minum

Melalui forum Komite Pengembangan Masyarakat desa Sedari (KPMDS) Pertamina memberikan bantuan berupa dua unit alat mesin penyulingan air bersih layak minum seharga 700 jutaan,rencana awalnya alat ini tidak untuk di komersilkan murni diperuntukkan untuk msyarakat Desa Sedari namun belakangan dipungut per jerigen Rp 2500

Anggota KPMDS Asden (46) menyayangkan penjualan air tersebut telah menyimpang dari kesepakan antara KPMDS,BPD,Kepala desa dan Pertamina, bahkan hasil penjualan airpun sampai sekarang tidak transparan ,jumlah dana dari pejualan air tersebutpun tidak jelas karena belum pernah ada pemberitahuan tentang berapa jumlah pendpatannya

"pertamina membantu alat penyulingan air ini buat msyarakat, bukan di jual dengan alasan apapun ,ini telah berlangsung selama 3 tahun tetapi tidak ada keterangan tentang pemasukan keuangan baik pengelola maupun kepala desa" ujarnya

Sampai hari ini besaran dana yang di dapat dari hasil penjualan air tersebut tidak jelas akan di peruntukkannya,karena jelas pertamina membantu bukan meminjamkan untuk di komersilkan,dalam musyawarah awal sudah jelas kalau bantuan ini murni untuk masyarakat

Kepala Desa Sedari Rosmilah saat di konfirmasi melalui telpon selulernya bernada emosi dan mengatkan kalau pungutan tersebut tidak ada urusannya dengan wartawan itu sudah menjadi tanggung jawabnya tentang pemungutan uang air bersih bantuan Pertamina "mau ada pungutan apapun itu tanggung jawab kepala Desa," ujarnya dengan nada emosi (BBU)

Sabtu, 03 Desember 2011

BANGKAI KAPAL KERUK DI JARAH

Cibuaya - Bangkai kapal penambang pasir laut Ellicot yang tenggelam pada tahun 2000 di pantai Desa Sedari Kecamatan Cibuaya di temukan para penjarah di lepas pantai telah menuai masalah. pasalnya lapal yang telah menjadi rumpon oleh para nelayan sekarang telah di jarah kelompok pencari bangkai kapal di dasar laut

Kapal tersebut awalnya di pergunakan menambang pasir laut Oleh Dinas Bina marga bekerja sama dengan CV GAMMAR,sedangkan kapal tersebut milik PT Istana Kawi Kencana namun nasib sial pada tahun 2000 kapal di terjang ombak lalu tenggelam semenjak itu tidak satupun intansi manapun peduli,tetapi sekarang menjadi bahan rebutan para kelompok pencari bangkai kapal lepas pantai karena hasilnya menjanjikan keuntungan besar.

Menurut Suparyanto (45) warga desa Sedari Kecamatan Cibuaya menyayangi adanya penjarahan bangkai kapal di lepas pantai namun warga setempat tidk bisa melarang karena para pelaku di bekingi oknum petugas dan didanai oleh orang kuat dari jakarta ,terlihat aktifitas mereka seakan tidak terusik ole petugas baik dari kepolisian, Dinas perhubungan laut,syahbandar sungai buntu maupun Dinas Kelautan dan perikanan baik daerah maupun pusat

"seharusnya kegiatan tersebut harus di lengkapi surat ijin, karena nilai bangkai kapal tersebut ratusan juta bahkan hingga milyaran tetapi anehnya syahbandar yang mempunyai kewenangan untuk menghentikan seakan tutup mata, jangan jangan udah ada kordinasinya " ungkap nya

Para pelaku penjarahan besi tua ini telah mengangkat sebagian besinya dengan berat lebih dari 5 ton menurut sumber di lokasi sat pengirimn barang tersebut baru pihak kepolisian setempat memberikan surat jalan,kegitan pengangkatan bangkai kapal ini termasuk beresiko tinggi karena para penyelam tidak menggunakan alat pengaman mereka gunakan cara tradisional

Kepala Desa Sedari Rosmilah saat akan di mintai keterangan sedang tidak ada di tempat menurut keluarganya "bu kades sejak hari kamis pergi ke kota karawang dengan suaminya" tuturnya da tidak mengetahui kapan pulang karena jarak dari desanya ke kota sangat jauh. (BBU)

BANGKAI KAPAL KERUK DI JARAH


Jumat, 02 Desember 2011

ANTISIPASI PENYAKIT DI MUSIM PENGHUJAN

Jayakerta - Hujan telah mengguyur Jayakerta sejak seminggu ini yang tentu akan membawa dampak kurang baik bagi kesehatan jika tidak benar-benar waspada, terutama lingkungan harus sudah dilakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN),saluran di bersihkan hal ini untuk menjaga saatnya musim hujan tiba sudah melakukan pencegahan terhadap timbulnya penyakit

Menurut Dr Tuti Susilawati,Penyakit yang berbasis lingkungan seperti Demam Berdarah Dengue ( DBD ) masih
menjadi permasalahan kesehatan masyarakat terutama di perkampungan kumuh termasuk di Jayakerta dan sekitarnya,

"Penyebab dan cara penularan penyakit ini sudah diketahui dengan jelas yaitu disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.Oleh karena itu pemberantasan penyakit DBD ini sebenarnya mudah , bagaimana
caranya agar tidak ada nyamuk Aedes Aegypti di wilayah tersebut. Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan gerakan Pemberentasan Sarang Nyamuk ( PSN ) secara serentak dan berkesinambungan minimal seminggu sekali. Namun pelaksanaannya tidak
mudah oleh karena menyangkut masalah perilaku sehingga memerlukan partisipasi masyarakat secara luas"Ujar Tuti

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam kegiatan PSN dan menjaga kebersihan lingkungan.Tujuan Khusus Dengan adanya kegiatan PSN diharapkan Dapat mengantisipasi peningkatan kasus DBD.Dapat menurunkan jumlah penderita DBD. Membudayakan gerakan PSN dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) Meningkatkan Angka Bebas Jentik ( ABJ ) Memotivasi dan membina kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.tambahnya

Penyakit infeksi saluran pernapasan lain berupa radang tenggorokan yang ditandai dengan sakit saat menelan juga sering terjadi. Pasien dengan riwayat alergi udara dingin juga perlu berhati-hati karena kemungkinan akan kambuh seperti penyakit sesak napas berulang (asma bronkiale), riwayat radang hidung alergi (Rhinitis alergi). Pada pasien tertentu udara dingin membuat seseorang lebih sering ke toilet baik untuk buang air kecil maupun buang air besar.
Kelompok masyarakat yang paling rentan dalam kondisi ini adalah anak-anak khususnya anak balita, ibu hamil dan menyusui, orang-orang tua serta orang dengan berbagai penyakit kronis.

Kuman atau bibit penyakit akan tumbuh subur pada lingkungan kotor, keadaan lingkungan saat musim hujan merupakan keadaan lingkungan yang memungkinkan tumbuh suburnya berbagai kuman penyakit khususnya kuman penyakit yang potensial untuk terjadinya wabah.

Ketika hujan, tumpukan sampah cenderung menjadi lembab sehingga mengundang datangnya lalat dan kecoa faktor penting pembawa kuman penyakit—terutama kuman penyakit yang menyerang pencernaan. Berbagai kuman penyakit penyebab muntaber diare antara lain Vibrio cholera, E. coli, Entamoeba histolitika dan shigela penyebab penyakit Disentri, salmonella penyebab penyakit Thyphoid, stapilokokus, rotavirus dan berbagai kuman lain.(BBU)

Kamis, 01 Desember 2011

HARGA TIMUN ANJLOK PETANI MERADANG

Rengasdengklok - Petani Timun di Rengasdengklok resah karena harga di pasaran anjlok dari semula Rp 1600/kg kini hanya laku Rp 400/kg itupun pembayarannya di hutang,kontan para petani memilih menebang pohon ketimunnya dari pada harus menanggung kerugian yang lebih besar lagi,pasalnya kalaupun di panen jangankan kembali modal buat bayar buruh petik saja bisa menombok, para petani berspekulasi dengan cara menebangnya.

Hal tersebut terpaksa dilakukan untuk mencegah kerugian yang lebih besar lagi karena sudah tidak ada cara lain selain di tebang,modal yang sudah di keluarkan tidak seimbang dengan pendapatan panen saat ini,hampir semua petani timun gulung tikar ,memang kalau harga sedang tinggiuntung bisa berlipat namun begitu rugi tidak tanggung tanggung menurut petani kerugian akibat harga di pasaran lagi anjlok bisa karena cuaca atau tengkulak yang bermain

Hartoyo (53) p[etani timun asal indramayu ini sudah menekuni berkebun timun di karawang ia gelutin selama 10 tahun tapi baru kali ini mengalami harga demikian rendahnya,biasanyaq walaupun harga turun tapi modal masih bisa kembali dan buruhpun ke bayar upahnya tetapi kali ini jangankan modal buat bayar buruh panen saja sudah tekor dengan timun harga Rp 400/kg kalau Rp 1000/kg masih lumayan

"modalnya besar tapi harga panen anjlok,lebih baik di tebang saja dari pada rugi dua kali"ujarnya dengan nada kecewa,biaya yang sudah dikeluarkan setiap hektarnya mencapai 20 juta itu sudah termasuk sewa lahan,pupuk,obat,olah tanah,biaya operasional panen dari beli karung,upah tanam,upah petik dan panggul,kalau di paksakan panen denga harga Rp 400/kg kita bertambah rugi sekitar 4 juta total kerugian semuanya mencapai 24 juta,tapi kalau di tebang kerugian hanya bertambah 1 juta saja, tambahnya

Kejadian serupa juga dialami H aceng (56) warga Bekasi yang bertanam Timun di Kecamatan batujaya, anjloknya harga timun seminggu belakangan ini membuat terpukul baik pemilik modal maupun petani penggarap, pasalnya kerugian yang begitu besar baru dialaminya,biasanya walaupun rugi modal pasti kembali untuk panen kali ini jangankan untung modalpun ikut amblas

"hampir semua petani Timun untuk panen kali ini mengalami kerugian ratusan juta,kalaupun akan beralih ke tanaman lain para petani Timun masih mengalami trauma dengan kerugian"katanya (BBU)

Rabu, 30 November 2011

TKW ASAL KARAWANG TEWAS DI SINGAPURA

Cilebar - TKW (Tenaga Kerja Wanita) asal Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar dinyatakan keluarganya tewas di Negara Singapura tempatnya bekerja.Tentang kematian tersebut belum diketahui penyebabnya pasalnya korban sebulan sebelum di kabarkan tewas masih ada kontak dengan pihak keluarga,namun  Senin (8/2/2010) malam, pihak keluarga mendapat berita bahwa Meisi Arsita (17) Binti Suwito dinyatakan tewas akibat kecelakaan kerja  di rumah majikannya.

Kabar tersebut membuat gempar warga Dusun sukajadi desa Pusaka jaya utara,pasalnya gadis di Desanya harus meregang nyawa pada saat sedang berjuang mencari nafkah untuk membantu orangtua,namun kenyataannya kini bukan dolar yang di dapat tetapi pulang hanya tinggal badan tanpa nyawa terbujur kaku dalam peti mati.

Korban bernama Meisi Arsita (17), anak ketiga dari lima bersaudara. Korban mengadu nasib ke Singapura 10 bulan lalu. Disana dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga.Keterangan pihak keluarga, korban sempat pindah tempat kerja di bulan ketiga. Selama tiga bulan itu korban dan pihak keluarga masih saling kontak via telepon, tetapi pada satu bulan terakhir, korban  tidak pernah menghungi keluarganya, begitu pun sebaliknya, pihak keluarga kehilangan kontak.
 
Penasaran ingin mengetahui keberadaan korban, pihak keluargasaat itu mempertanyakan pada PT. PJTKI di Jakarta, pihak jasa tenaga kerja ini malah memberikan surat yang menyatakan nama tersebut tewas di tempatnya bekerja.Keluarga hanya pasrah dan memohon kepada Pemerinta agar jasadnya di bawa pulang
 
"Kami minta supaya jenazah bisa segera dipulangkan dan kami minta pertanggung jawabatan dari PT. PJTKI dan pemerintah," kata ayah korban, Suwito (BBU)

PENGHASILAN NELAYAN TAMBAK SARI MENURUN

Tirtajaya - Sejumlah nelayan di Desa Tambak Sari Kecamatan Tirtajaya mengeluhkan penurunan tangkapan ikan dan tingginya angin laut. Untung (35) nelayan setempat mengatakan,  dalam beberapa minggu terakhir, tangkapan ikan berkurang. Hal ini disebabkan karena kondisi air laut tidak stabil dan angin laut yang cukup tinggi. Selain itu kata Untung modal awal untuk melaut pun tidak sesuai dengan hasil yang di dapatkan.

"Modal awal berangkat melaut Rp 100 ribu, tapi kalau pulang hanya cukup makan saja. Ini akibat angin dan air laut yang tidak bersahabat, jadi ya tangkapannya juga sedikit" ucap nelayan asal Brebes yang mengaku puluhan tahun melaut di perairan Tambak Sari.

Masih dikatakannya, jenis ikan yang di dapat pun tidak sesuai apa yang diharapkan oleh semua nelayan yang ada. "Yang rame sekarang udang nasi, ikan jenis lainnya juga banyak tapi kalau cuacanya seperti ini susah nangkepnya juga" tuturnya.

Hal yang sama juga dialami Tarjo (40), menurutnya, dalam sehari ia hanya mampu mendapatkan ikan sebanyak 30 sampai 40 kilo gram. Berbeda dengan penangkapan saat cuaca baik, biasanya bisa mencapai 50 hingga 60 kilo gram.

 "Kalau anginnya engga kencang tangkapannya juga jadi stabil, tapi beberapa pekan ini cuaca di tengah pantai kurang bersahabat, jadi imbasnya ke hasil tangkapan yang turun" tukasnya.(BBU)

Selasa, 29 November 2011

KADER POS YANDU MINTA PERHATIAN PEMDA

Jayakerta - Kader posyandu minta agar honornya ditambah dan diterima setiap bulan. Selama ini para kader posyandu hanya bekerja sebagai sukarelawan dengan tunjangan honor 50 ribu per bulan yang dibayarkan pertriwulan sekali, padahal keberadaan kader posyandu sangat membantu para tenaga medis yang ada bahkan bukan hanya itu saja tetapi hingga membantu warga untuk pengurusan persyaratan apa bila ada pasien persalinan yang tidak mampu.

Puskesmas Medangasem melayani tiga Desa, Medangasem,Cipta marga dan kampung sawah Tercatat jumlah Pos yandu 24 dengan 120 orang kader,Sebaiknya Pemerintah kabupaten karawang memberikan perhatian kepada para kader posyandu dengan cara memberi honor bulanan yang manusiawi pasalnya kerja nyata para kader ini sangat di perlukan baik oleh Bidan desanya maupun puskesmas,keberadaan kader Pos Yandu merupakan ujung tombak untuk penyampaian program Kesehatan

"Peran para kader posyandu sangat kami rasakan, karena mereka yang selalu membantu tugas kami dilapangan. Namun kami merasa prihatin karena perhatian pemerintah masih kurang. Kami menginginkan ada intensif bulanan, bahkan kalau bisa mereka disamakan seperti pegawai Honor daerah (Honda). Jika tidak ada kader pelayanan kesehatan kepada warga tidak akan maksimal," ungkap Kepala desa Cipta Marga Cecep Hambali.

Selain membantu dalam pelayanan kesehatan, Para kader terkadang menjadi penghubung antara warga dan tenaga medis. Para kader juga menjadi sumber informasi bagi puskesmas terhadap warga Desa mengenai pelayanan kesehatan dan penyakit yang ada di masyarakat."sebagai contoh ,warga lebih dekat terhadap kader ketimbang tenaga medis,karena selain cepat tanggap kaderpun mau diminta untuk mengurus persyaratan jampersal untuk Persalinan" tambahnya

Atikah (41)salah seorang kader Pos yandu membenarkan pekerjaan yang dilakukan ini sukarelawan namun kami perlu di bantu biaya operasional, honor per triwulanya sangat jauh dari cukup sedangkan pekerjaan yang dilaksanakan tidak sepadan dengan honor yang di dapat "kita bukan saja membantu Pos yandu,saat diminta bidan Desa untuk membantu persalinan dengan waktu yang tidak menentu kita kader selalu siap, bahkan mengantar pasien persalinan ke RSUD,"pungkasnya (BBU)

Senin, 28 November 2011

EKSIS PUBLIKASIKAN BERITA TERAKTUAL

Seputar Karawang - Saya ingin terus tumbuh dan berkembang, menjadi profesional sebagai kuli tinta dengan beragam peristiwa dan dilematika kehidupan sosial. Media online ini berupa wadah jurnalistik yang saya lakoni setiap hari, namun catatan hasil liputan saya tak hanya disini saja, beberapa media lokal dan nasional pun mendapat naskah dan foto serupa hasil karya dan imajinasi liputan di sekitar wilayah Kabupaten Karawang.
 
Media lokal dan nasional yang saya sokong diantaranya Pikiran Rakyat, Seputar Indonesia, Republika, Radar Karawang dan Karawang Ekspres, karena mau tak mau, beberapa rekan media tersebut membutuhkan informasi akurat dari hasil tulisan yang saat ini saya tuangkan di harian online, bernama Seputar Karawang.
 

Saya bangga memiliki media sendiri, berita yang saya online-kan di Seputar Karawang ini mendapat antusias masyarakat dan pemerintah. Namun demikian, saya butuh Anda, sebagai donatur media ini. Kesibukan saya di jurnalistik berawal sejak tahun 1989, hingga saat ini, saya tetap esksis mempublikasikan apa yang menjadi konsumsi publik, dengan menu-menu berita teraktual di wilayah Utara Karawang dan sekitarnya.Semua dilakukan tanpa pamrih dan imbalan berupa apapun (Bambang Utomo)

Minggu, 27 November 2011

ANGGARAN JAMPERSAL DI ANGGAP MASIH KECIL

Rengasdengklok - Dana Jampersal belum bisa mencukupi operasional para bidan, pasalnya dengan anggaran yang ada sekarang dianggap terlalu kecil dan sangat tidak mencukupi karena harga beberapa obat sudah naik selain itu bidan masih harus beberapa kali mengunjungi para pasien hingga bayi berumur 40 hari semua ini belum termasuk kalau ada pasien darurat yang harus di rujuk ke RSUD

Dijelaskan dalam program Jampersal, pasien yang akan melahirkan dengan menggunakan fasilitas ini, memang diminta untuk menandatangani kesediaan mengikuti program KB jangka panjang, seperti IUD, vaksektomi dan tubektomi. Para bidan yang menangani pasien mendapat jasa pelayanan sebesar Rp 350.000 per pasien,belum lama ini anggaran akan di naikan mencapai Rp 600,000 tahun anggaran 2012

Rumitnya pengurusan saat klaim juga menjadi kendala apa lagi cairnya 3 bulan sekali Sebab dana Jampersal dari APBN yang dialokasikan sebagai pengganti biaya persalinan pasien yang digratiskan, tidak langsung masuk ke rekening masing-masing bidan, tapi masuk ke APBD dulu. Klaim penggantian biaya persalinan oleh bidan bersangkutan menjadi banyak yang terlambat, karena harus menempuh birokrasi yang berbelit-belit. Bahkan di karawang, hingga November para bidan desa belum menerima biaya penggantian persalinan dari jampersal.

Anggota DPRD Kabupaten Karawang dari Fraksi PBN Rusdi Praja membenarkan kalau anggaran jampersal belum mencukupi operasional para bidan idialnya menurutnya harus mencapai 1,5 juta tetapi hal itu tidak mudah karena harus persetujuan Menteri keuangan,kita hanya bisa mengajukan realisasinya tetap disana yang menentukan

"dana jampersal seharusnya mencapai 1,5 juta,baru bisa maksimal kerja bidan, anggaran yang didapat memang tidak mencukupi karena banyak pengeluaran di mungkinkan tekor,untuk itu kita sedang berupaya untuk meningkatkan anggaran tersebut melalui pengajuan ke pusat,kalau ada keterlambatan pembayaran klaim kita akan pertanyakan Dinkesnya"kata Rusdi

Sementara Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Drs H Rokim Hamdani Mkes saat dihubungi Seputar karawang membantah keterlambatan anggaran Jampersal yang belum dicairkan di bulan November. Dikatakannya, dana Jampersal di RSUD diluncurkan langsung ke RSUD, sedangkan dana Jampersal untuk puskesmas dibayarkan ke puskesmas setelah pengajuan klaim.
"Untuk keterlambatan dana Jampersal itu tidak benar, karena dalam bulan November ini sudah dua kali pencairan. Mungkin ada beberapa puskesmas belum menyampaikan klaim atau berkasnya belum lengkap" ucap Rokim (BBU)

PANTAI UTARA KARAWANG RUSAK AKIBAT OMBAK

Tirtajaya - Terjangan ombak beberapa hari ini telah merusak sepanjang pantai utara karawang,kondisinya sudah kritis bahkan puluhan hektar tambak milik warga ikut kena imbasnya, tidak tertutup kemungkinan kalau di diamkan bisa permukiman pun ikut tergerus pemerintah harus cepat tanggap mengantisipasi hal tersebut untuk melakukan pembuatan pemecah ombak dan menanam tanaman mangrove

Rohi (35) Kepala Dusun Suka Mulya Desa Pusaka Jaya Utara Kecamatan Cilebar mengatakan  belum lama ini. Dia meminta supaya pemerintah memperbaiki kerusakan pantai itu bukan dengan karung, mengingat kwalitas karung tidak tahan lama. Harusnya, perbaikan itu menggunakan turap permanen atau menggunakan pohon mangrove dan rucukan bambu. "Selama ini kerusakan pantai terkesan dibiarkan saja," ujarnya.

Dikatakannya, dia sering melihat banyak diantara pegawai Pemda Karawang yang hanya melakukan foto-foto, tapi tidak pernah ada realisasinya, bahkan kondisi pantai kian makin buruk dan mengancam habitat juga masyarakat setempat.

Ombak yang diperkuat hembusan angin timur di sekitar pantai utara Kabupaten Karawang acapkali mengakibatkan abrasi pantai yang sangat hebat. Tidak hanya berakibat hilang puluhan kilometer pantai tetapi juga menjadi penyebab banjir dipemukiman masyarakat.

Minimnya panahan gelombang ombak di pantai sering juga menciptakan inspirasi masyarakat membuat karung-karung beras berisi pasir yang digunakan sebagai dam atau penahan ombak.

Kejadian tersebut juga sama dialami warga Dusun Sarakan Desa Tambak Sari Kecamatan Tirtajaya,ombak telah membuat tambak limpas dengan air laut tidak sedikit ikan bandeng lepas sehingga merugikan petani tambak,belum ada antisipasi yang berarti dari pihak terkait,mengenai tanaman mangrove yang tumbuh subur di sepanjang muara telah banyak membantu menahan derasnya terjangan ombak

Warja (45) petani tambak setempat mengatakan pantai di Dusun Sarakan masih di anggap aman karena selain ada tanaman mangrove,letak tambak dengan laut cukup jauh "kalau ada yang mengatakan ada pembalakan hutan mangrove itu karena sentimen perorangan kenyataannya walau ombak besar tambak kondisinya masih aman dan tidak mengganggu tambak yang ada" pungkasnya (BBU)

SATU MUHARAM DIISI PAWAI OBOR

Rengasdengklok - Dalam rangka menyambut pergantian malam Tahun Baru Islam I Muharam 1433 Hijriyyah, ribuan anak pondok pesantren, madrasah hingga kaum ibu-ibu dan anak kecil yang beragama muslim ikut berbaur menyambut pergantian tahun baru islam tersebut dengan pawai obor, Sabtu (26/11) malam dengan mengitari beberapa ruas jalan di Kecamatan Rengasdengklok.

Dengan menggunakan berbagai kendaraan sepeda motor, mobil dan truk hingga jalan kaki para peserta tampak gembira mengikuti pawai taaruf atau pawai obor.

Hj Idah salah seorang peserta pawai obor mengaku senang ikut pawai obor yang selalu digelar setiap tahun ini. "Ya senang ikut pawai, ini kan acaranya setahun sekali, saya selalu datang setiap tahunnya," kata Hj Idah warga Desa Amansari kepada Pasundan Ekspres. Dikatakannya, ia merasa prihatin dengan anak-anak remaja di zaman sekarang ini yang kurang antusias dalam menyambut pergantian tahun baru islam ini. Bahkan, lanjutnya, saat pawai obor berlangsung tidak sedikit masyarakat di daerah maupun di kota yang belum mengetahui kegiatan tersebut untuk apa.

"Terutama anak-anak remaja yang beragama muslim kurang mengetahui I Muharam ini, mereka lebih tahunya tahun baru Masehi saja yang dirayakan secara mewah. Hal ini sangat disayangkan, sebab kegiatan akbar dalam menyambut tahun baru hijriyah ini masih ada masyarakat yang kurang peduli" ucapnya.

Sementara tokoh agama Rengasdengklok Casmo Abdul Mukti mengatakan, menyambut tahun baru bukan dengan kemewahan, tiup terompet, pesta sana pesta sini yang banyak menghabiskan waktu sia-sia. Akan tetapi masyarakat lebih mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta serta bisa mengambil hikmahnya dari pergantian tahun tersebut.

"Boleh saja kita ikut memeriahkan tahun baru hijriyyah ini dengan pawai obor atau semacamnya. Tetapi alangkah baiknya kita bisa mengambil makna pergantian tahun baru ini dengan perbanyak amal sholeh, sholawat dan berdzikir serta memohon ampunan Allah Swt atas segala salah dan dosa di masa yang telah lalu. Serta keimanan dan ketaqwaan kita yang akan datang lebih bertambah lagi" tuturnya.(BBU)

Sabtu, 26 November 2011

TAWURAN ANTAR KAMPUNG DI JAYAKERTA

Jayakerta - Tawuran antara dua kelompok pemuda di Desa Bolang Kecamatan Tirtajaya dan Desa Kertajaya Kecamatan jayakerta kembali terjadi. Selasa dini hari, mereka saling lempar batu bata dan tidak memperdulikan aparat setempat yan berusaha melerainya. Tawuran diduga dipicu dendam lama, dan akibatnya puluhan rumah rusak termasuk rumah mantan kepala Desa. Tawuran ini sudah seringkali terjadi, seolah sulit didamaikan,Puluhan warga dari dua kampung Jati Mangga  dan Kampung Jambu

Tawuran yang berlangsung selama lebih dari satu jam ini, baru mereda saat petugas dari Polsek Rengasdengklok datang dan langsung melakukan mediasi kepada kedua tokoh masyarakat di dua kampung tersebut.

Akibat tawuran ini, puluhan rumah rusak. Insiden tawuran ini juga menyebabkan sejumlah rumah rusak. Tidak diketahui pasti penyebab tawuran, namun diduga tawuran ini akibat dendam lama. Pasalnya di daerah ini, kerap terjadi tawuran antara kelompok pemuda yang di picu masalah sepele.

Hingga Selasa 8/8 suasana di perbatasan kedua kampung masih terlihat mencekam. Petugas masih melakukan penjagaan, untuk mengantipasi kemungkinan terjadi tawuran susulan. Tawuran yang melibatkan kedua kampung ini sudah kerap terjadi dan seakan sulit untuk didamaikan.

Sapya (40) Warga dusun Jambu RT 16/03 Desa Kertajaya kecamatan jayakerta yang rumahnya menjadi sasaran tawuran tersebut sangat menyayangkan kejadian ini karena akibatnya warga sekitar merasa ketakutan akan terjadi tawuran susulan "upaya damai sering dilakukan melalui para tokoh namun tetap saja mereka lakukan tawuran" ujarnya kecewa

Kejadian ini sudah terjadi sejak lama ,akibatnya masyarakat sekitar tempat kejadian menderita kerugian karena rumah tinggalnya rusak .

Kapolsek rengasdengklok Kompol H Solihin Bahrudin SH beserta anak buahnya tiba di lokasi kejadian untuk melakukan pengamanan dan memanggil para tokoh di kedua kampung tersebut,kejadian ini belum mendapatkan solusi karena para pelaku tawuran tidak dapat dimintai keterangan, namun begitu Kapolsek berjanji akan mempertemukan kedua kelompok pemuda untuk di ajak damai. (BBU)

Jumat, 25 November 2011

GAS LANGKA MASAK GUNAKAN KAYU BAKAR

Rengasdengklok - Program konversi dari minyak tanah ke elpiji 3 kg yang dilakukan pemerintah, sepertinya mulai bermasalah. Sejak 10 hari terakhir ini, warga dan ibu rumah tangga (RT) keliling kampung mencari gas. Hasilnya, hampir semua pangkalan gas membuat tulisan "Gas elpiji kosong".Kini gas program konversi ini menjadi langka, sementara penjual gas non pangkalan (warung) menaikan harga jual menjadi Rp 15.000-Rp 20,000/ tabung dari harga umum Rp 13,000

Warnih (27)warga RT 06/04 Desa Medangasem kecamatan Jayakerta,katanya ia sampai putus asa karena sudah mencari ke beberapa pangkalan semuanya kosong, akhirnya untuk sementara ia memasak menggunakan kayu bakar" kalau terus terusan gas kosong kita semua bingung , saya minta bupati cepat bertindak untuk segera mengatasi kelangkaan ini, harapnya

Pangkalan elpiji 3 kg yang ditemui seperti di Rengasdengklok, Jumat (19/03) milik Giyanto (47) RT 09/02 Dusun Cikangkung Barat Desa Rengasdengklok Utara Sejak dua minggu ini, ia tidak dapat lagi melayani tukar tambah isi ulang,gas LPG 3 Kg lantaran permintaan ke agen selalu ditolak karena gasnya tidak ada.kebutuhan pangkalan sehari 150 tabung sedangkan agen hanya mampu mengirim 100 tabung /minggu

Giyanto tidak mengetahui kelangkaan gas tabung 3 kg karena apa,memang sebelumnya pengiriman lancar-lancar saja tapi belakangan mulai tersendat hal ini bukan saja di Rengasdengklok beberapa pangkalan di kecamatan lainpun sama "ibu-ibu banyak yang beralih ke minyak tanah walaupun harganya mahal mungkin mereka terpaksa dari pada tidak bisa memasak" ujarnya padahal harga minyak tanah per liternya 7200 tapi tetap saja di buru karena akibat langkanya gas tabung 3 kg tambahnya

Gas tabung 3 kg langka di kecamatan Cilebar,Pedes,Kutawaluya,Jayakerta, Tirtajaya dan Rengasdengklok,Masyarakat berharap Hiswanamigas dan Pemda Kabupaten Karawang untuk segera turun tangan sehingga keresahan tentang kelangkaan gas tabung 3 kg bisa cepat di tangani,karena kalau sampai terlalu lama kosong kemungkinan membuat resah di kalangan masyarakat kecil.(BBU)


OKNUM TNI NYARIS DI KEROYOK MASSA

Jayakerta - Oknum TNI nyaris dikeroyok massa di  Desa Kemiri kecamatan Jayakerta Rabu 24/02 jam 14 WIB kejadian tersebut berawal salah seorang tokoh Agama warga setempat Ustad Rais dianiaya oknum saat sedang mengendarai mobil Senia di jalan  Raya Kemiri, warga yang tidak terima perlakuan sewenang wenang oknum berseragam Polisi Militer tersebut berniat menghakimi namun Polisi Sektor Rengasdengklok cepat sigap mengamankan oknum dari amukan massa, untuk mengantisifasi kejadian tersebut korban dan oknum di gelandang ke Polres Karawang.

Menurut keterangan Darman (45) warga Kemiri " kita masalahnya tidak tau persis namun yang masyarakat ketahui saat itu seorang Tentara mengendarai motor trail menyalip mobil yang ditumpangi Ustad, terlihat tentara tanpa basa basi langsung menghampiri lalu memukul sehingga masyarakat tanpa dikomando menanyakan permasalahannya karena korban adalah tokoh agama di daerah Kemiri" ujarnya ,untung keburu anggota Polsek datang dan mengamankan pelaku sehingga tidak terjadi pengeroyokan, seandainya saja aparat terlambat kemungkinan ada jatuh korban

Saat korban akan di mintai keterangan Polisi langsung membawa kedua belah pihak yang berseteru itu ke Polres Karawang alasannya untuk menjaga kejadian yang tidak diinginkan karena massa semangkin banyak, mereka tidak terima melihat seorang oknum berseragam TNI melakukan tindakan arogan kepada warga setempat.

Atas kejadian tersebut Ustad Rais mengalami memar di muka dan badan akibat pukulan oknum tersebut,untuk mempertanggung jawabkan perlakuannya oknum di serahkan ke Polres Karawang selanjutnya di serahkan kepada pihak yang berwenang .(***)

Kamis, 24 November 2011

GADIS 4 TAHUN WARGA KERTASARI NYARIS DI CULIK PEMULUNG

Rengasdengklok - Pemulung dipergoki sedang mencumbu gadis cilik di RT 13/06 dusun Tegal Asem Desa Kertasari kecamatan Rengasdengklok, melarikan diri  setelah berhasil lolos dari kepungan massa dan meninggalkan sepeda motor beserta barang rongsokannya, saat ini barang tersebut diamankan kepolisian Sektor Rengasdengklok sebagai barang bukti dan untuk bahan penyidikan lebih lanjut pukul 10.00 WIB kamis 29/04

Luvita (4) anak pasangan Ajat (26) dan Usnul (23) yang nyaris jadi korban pelecehan seksual dan penculikan dapat terselamatkan berkat pertolongan teman sebayanya ,sehingga pelaku melarikan diri,

Awal kejadian Luvita sedang bermain dengan teman sebayanya Roy dan Dadang saat itu datang seseorang menghampirinya lalu mengajak gadis cilik itu ke kebun tidak jauh dari tempat tinggalnya, Usnul mengetahui putri semata wayangnya tidak ada di halaman rumah lalu mencarinya, ia kaget saat diketahui kalau putrinya sedang di pangku seorang pemulung sambil di cium dan diraba kemaluannya kontan ibu muda ini teriak meminta tolong,.pelaku tahu kalau kelakuannya di ketahui ibu korban langsung melarikan diri, saat akan membawa motor ternyata kendaraannya mogok ia tidak pikir panjang lagi langsung kabur.

" Saya kaget melihat Lvita sedang di cium orang tidak di kenal, kontan saya berteriak minta tolong," ujarnya sedangkan putrinya karena kaget mendengar banyak orang berteriak ia sempat shok ,Untuk pengusutan lebih lanjut keluarga korban melapokan hal ini ke Polsek Rengasdengklok, Polsek Rengasdengklok mendapatkan laporan tentang dugaan penculikan tersebut langsung turun ke TKP dan membawa barang bukti pelaku, satu Motor bermerk Suzuki Smas, beberapa kunci dan sebilah golok mungkin sebagai alat untuk kejahatan (BBU)





MOTOR DI SAMBER TRUK,SISWA SMA TEWAS

Pedes - Truk nopol B 9496 AP tanpa muatan nabrak motor Honda bebek dan keduanya masuk sungai di Kampung Salam, Desa Karangjaya, Kecamatan Pedes, Jumat (30/4/) pukul 09.00 WIB. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit, sementara warga menduga ada satu korban lagi yang terjepit truk di bawah sungai yang belum dievakuasi.
 
Beberapa saksi mata mengatakan, truk yang dikendarai Ucu Sugandi Bin Atmo (31), warga Dusun Bakan Tengah, Desa Karyasari, Kecamatan Rengasdengklok melaju kencang dari arah Rengasdengklok, sedangkan motor dari arah Pedes, namun tidak ada satu warga pun yang melihat jelas saat kedua kendaraan itu bertabrakan dan masuk sungai.
 
Satu pengendara motor Muhamad Rijal (16) Langseb I RT03/01 Desa Kertaraharja kecamatan Pedes yang mengenakan seragam sekolah berhasil dievakuasi warga yang turun ke sungai, beberapa saat setelah terjepit truk. Kondisi korban yang luka di bagian kepala akibat benturan dan tubuhnya berlumuran darah, korban langsung dibawa ke rumah sakit,namun nyawanya tidak tertolong.
 
warga menduga ada satu orang lagi yang kemungkinan terjepit truk di bawah sungai. Warga melihat hal itu dari sepatu yang dikenakan korban dan sepasang sendal jepit yang tergeletak tidak jauh dari rongsokan motor tersebut..(BBU)
 


25 WARGA MEDANGASEM TERSERANG CHIKUNGUNYAH

Jayakerta - Penyakit chikungunya mulai menyerang warga Desa Medang Asem, Kecamatan Jayakerta, sedikitnya 25 warga positif terserang penyakit ini.Warga yang terserang tinggal di satu lingkungan permukiman RT 10 RW 4 dan RT 07/02. Warga mulai merasakan serangan penyakit ini sejak dua pekan lalu. Menurut warga, awalnya mereka merasakan panas dingin, kesemutan dan ngilu-ngilu di seluruh persendian tubuhnya.

Kepala UPTD Puskesmas Medangasem Eko Susanto SKM (8/5) siang menjelaskan, pihaknya langsung melakukan tindak pencegahan dengan memberikan pertolongan medis yang lebih intensif kepada para korban.Menurut dia, serangan penyakit yang menimpa warga belum sampai parah sehingga untuk sementara mereka masih bisa dirawat intensif oleh dokter di Puskesmas Medang Asem.

Dijelaskannya, penyakit chikungunya diakibatkan oleh golongan alvirus (virus chikungunya) yang ditularkan oleh nyamuk demam berdarah. Gejala penyakit ini sama dengan gejala demam berdarah, hanya virus yang menularkannya berbeda. Penyakit ini bisa diobati dan tidak sampai mematikan asalkan penderitanya cepat ditolong.

Cara pencegahan penyakit ini sama dengan pencegahan penyakit demam berdarah, yakni membersihkan lingkungan perumahan dari kemungkinan bersarangnya jentik-jentik nyamuk malaria, melakukan abatisasi, serta penyemprotan dengan bahan kimia untuk memberantas nyamuk penyebar virus chikungunya.

Prilaku hidup sehat sudah diterapkan kepada masyarakat, hanya saja diakui belum begitu maksimal, ini tercermin pada banyaknya penyakit Chikungunyah menyerang masyarakat."Kejadian Chikungunyah saat ini sudah termasuk termasuk KLB (kejadian luar biasa), itu menunjukkan bahwa  masyarakat kita belum tanggap tentang lingkungan yang sehat, seperti masalah genangan air contohnya," kata Eko

"Penanganan yang dilakukan seperti kasus penanganan DBD karena penyebabnya juga ditularkan sektor nyamuk, dengan memberantas sarang nyamuk melalui fogging, pembagian abate, pengurasan, 3 m dan lainnya, serta meningkatkan peran serta masyarkat," tambahnya

Salah satu korban Hendra Bin Hendar (13) yang masih tergolek lemas di ruang rawat inap Puskesmas Medangasem, orangtua pasien  mengatakan awalnya badan demam tinggi,kepala pusing, persendian pada sakit, kaki lemas sulit untuk berjalan, tenggorokan seperti yang seriawan dan kepala pusing,oleh orangtuanya dikira types namun saat di periksa tim medis mengatakan kalau Hendra positif terserang virus Chikungunyah ujarnya

Akibat kejadian tersebut Camat Jayakerta Drs H Hamdani beserta jajarannya langsung turun ke lapangan dan memberikan petunjuk agar para penderita untuk segera di bawa ke Puskesmas selain itu juga ia menganjurkan kepada para kepala Desa untuk segera melakukan PSN (pemberantasan sarang Nyamuk)

" kita melakukan PSN sudah maksimal namun kepedulian masyarakat yang masih kurang terhadap lingkungannya sendiri, setelah ada yang terserang chikunguya baru semua bergerak" ujarnya.((BBU)


ARSYAD LATIF MENJABAT SEKDES KAMPUNG SAWAH SEUMUR HIDUP

Jayakerta - Arsyad Latif (71) menjabat Sekretaris Desa selama 40 tahun sampai sekarang ,jabatan itu ia pegang dari 4 generasi, pertama Kades yang di jabat Rahmat selama 3 (tiga) priode (satu priode 8 tahun) kedua Kades Totong 2 (dua) prode, ketiga Kades Dede satu periode dan Kades Sekarang Abdul Gopur .

Bapa 7 (tujuh) anak dan 10 cucu ini  memiliki pendidikan terakhir SLTP dengan berbagai pengalaman segudang tentang ke administrasian Desa, sejak tahun 60 an Arsyad tidak pernah bekerja di tempat lain hingga sekarang masih di kantor Desa Kampungsawah kecamatan Jayakerta namun karena terbentur usia dia tidak di angkat menjadi PNS

Harapannya kepada Pemerintah daerah Kabupaten karawang agar memberikan perhatian atas pengabdiannya selama ini untuk membangun dan melaksanakan program program pemerintah daerah maupun pusat,

Menurutnya "Dengan diangkatnya Sekdes menjadi PNS maka diharapkan penghasilan mereka menjadi lebih baik karena berpenghasilan tetap. Tetapi tentu mereka juga punya kewajiban memenuhi ketentuan sebagai PNS,kalau saya karena usia jadi biarkan anak muda saja yang menikmati proses tersebut" ujarnya dengan tersenyum

RPP tersebut dibuat sebagai konsekuensi dari UU No.32/2004 tentang Pemerintahan Daerah pasal 202 ayat 3 yang menyatakan Sekdes diisi dari PNS yang memenuhi persyaratan. Dalam penjelasnnya disebutkan, Sekdes yang ada selama ini yang bukan PNS secara bertahap diangkat menjadi PNS sesuai dengan peraturan perundangan.Sekdes yang  diangkat menjadi PNS harus memenuhi persyaratan maksimal berusia 51 tahun dengan masa kerja minimal dua tahun dan sudah menjabat sebagai Sekdes pada 15 oktober 2004.(BBU)

JARAN RUSAK PEMICU TERGULING TRUK

Rengasdengklok - Sebuah truk Mitsubishi 100 PS Nopol B9110YX yang mengangkut seribu Batako tujuan Pakis terguling di jalan Raya Dusun Pacing selatan Desa Dewisari kecamatan Rengasdengklok setelah sang sopir berusaha menghindar jalan rusak di Jalan Dewisari, Kecamatan Rengasdengklok, Rabu (02/6) sekitar pukul 12.00 WIB.

Dengan perasaan 'shock', sopir truk, Dahlan (50) warga RT 31/10 Dusun Cilogo desa Ciptamarga Kecamatan Jayakerta, menceritakan, truknya terguling setelah dia berusaha menyeimbangkan stir di jalan yang rusak dan miring di desa tersebut. Jalan yang rata sepotong di sisi kiri dan sisi kananya rusak dan miring itu , tapi naas Dahlan hilang keseimbangan ketika muatannya goyang. Menyadari truknya tidak terkendali, dia berusaha membanting ke kanan, tapi truknya hilang keseimbangan ditambah As Breh patah Akibatnya Posisi  truk itu miring menutup separuh jalan,
 
Beberapa warga setempat mengungkapkan, di sepanjang jalan ini, terutama jalan yang rusak dan miring tersebut sering terjadi kecelakaan, kebanyakan pengendara sepeda motor, tapi hingga kini tidak tercatat ada korban maut. Sementara,

truk-truk bermuatan berat maupun 'pick up' kadang enggan melalui badan jalan yang miring, mereka lebih memilih badan jalan yang rata meski luasnya cukup dilewati keempat ban mobil. Imbasnya jalan ini sering macet, apalagi jika ada dua truk berlawanan arah yang sama-sama ingin melewati jalan yang dianggap rata. "Tidak ada satu truk pun yang berani lewat pada sisi jalan yang miring, mereka takut truknya terbalik," kata seorang warga sambil menujuk kepada kendaraan yang melewati jalan itu.
 
Hal yang terlihat jelas adalah di Jalan Raya Batujaya, tepatnya di Kampung Pacing, Desa Dewisari, Kecamatan Rengasdengklok, jalan provinsi ini amblas dan sering mencelakai pengendara. Meski banyak pejabat Pemda Karawang dan provinsi melewati jalan itu, perbaikannya belum maksimal masih sepotong sepotong....(BBU)

KARYAWAN ALFAMIDI SEKARAT TERSENGAT STROM

Rengasdengklok - Karyawan PT Alfamidi Rengasdengklok tersengat strom tegangan tinggi saat sedang melihat ruangan di lantai 3
gedung,akibat luka bakar serius akhirnya Muhamad Yusup (23) warga RT 02/03 Cibanteng Ciampea Bogor harus di
rawat intensif di Rumah Sakit Proklamasi Rengasdengklok.

Muhamad Yusup (23) Senin 3/8 berkunjung ke tempat kerjanya saat sedang melihat lihat ke jendela terlihat ada kabel milik PLN terbentang sangat dekat dengan gedung tersebut namun tidak di sadari ia tersengat lalu terjatuh ke lantai, kontan para karyawan yang berada di lokasi kaget dan langsung menolong korban yang tidak sadarkan diri lalu di bawa ke Rumah sakit terdekat

"saya tidak menyangka kalau kabel telanjang yang beralirkan strom itu akan menyambar,yang di ingat saat itu tangan seperti tertarik dan terasa ada sengatan keras lalu tidak sadarkan diri" ungap Yusup
 
Akibat kejadian tersebut Muhamad Yusup terluka parah lengan kanan, kaki dan belakang kepala sampai berita ini diterbitkan korban masih dirawat RS Proklamasi Rengasdengklok

Edi (20) teman kerja korban berharap pihak PLN agar menertibkan kabel tegangan tionggi yang berdekatan dengan gedung sebelum ada korban lain yang jatuh lagiakibat kondisi tersebut,ujarnya

Kejadian ini bukan baru kali pertama namun beberapa bulan yang lalupun pernah terjadi dan menimpa salah seorang pekerja bangunan menurut sumber di lokasi bahwa korban yang lalu tewas setelah di rawat beberapa hari di RS Proklamasi.

Kanit Reskrim Polsek Rengasdengklok Aiptu Bambang Parikenan mengatakan kejadian itu pihaknya belum dapat laporan dari pihak korban maupun PT Alfamidi,ia berharap kepada masyarakat apabila ada kejadian kecelakaan yang menyangkut nyawa seseorang seharusnya segera melaporkan ke Polsek bukannya diam atau di tutup-tutupi katanya (BBU)

PUNGUT 27 RIBU WALI MURID SDN KERTASARI 3 PROTES

Rengasdengklok - Orangtua siswa  SDN Kertasari II Dusun Tegalasem Desa Kertasari Kecamatan Rengasdengklok mendatangi sekolah,pasalnya pungutan uang 27 ribu untuk perbaikan lingkungan sekolah oleh Komite,kedatangannya  ingin mengewtahui lebih jelas peruntukannya sehingga harus memungut dari orangtua siswa

Itoh (26) wali murid SDN Kertasari II mengatakan "awalnya diminta 10 ribu tapi berubah menjadi 27 ribu, karena itulah kami datang ingin meminta kejelasan dari pihak sekolah dan komite"ujarnya

Keterangan yang samapun di lontarkan Gugun (35) warga Dusun Tegalasem RT15/06 Desa Kertasari orangtua siswa, kita mau lebih jelas pungutan itu diminta untuk apa, apakah tidak ada bantuan dari pihak Pemerintah daerah sehnggaharus membebani siswa tambahnya

sekitar 100 orang tua siswa yang mendatangi sekolah ingin pihak sekolah dan komite terbuka mengenai anggaran yang di minta untuk peruntukan apa,

Dudung Ketua Komite SDN Kertasari II mengatakan bahwa sumbangan ini sudah hasil musyawarak antara komite dan orangtua sepengetahuan pihak sekolah "mungkin ada yang tidak puas dengan penjelasan awal sehingga mereka datang dan meminta kejelasan. katanya

Keberadaan anggota Polsek Rengasdengklok atas permintaan pihak komite yang datang ke Polsek meminta pengamanan karena khawatir terjadi hal yang tidak di inginkan ujar salah seorang Anggota Piket

Kepala Sekolah saat akan di mintai keterangan seputar pungutan tersebut sedang tidak ada di tempat,menurut keterangan salah seorang guru beliau sedang ada rapat di UPTD Rengasdengklok (BBU)


POLSEK RENGASDENGKLOK RAZIA PETASAN DAN MIRAS MENJELANG TAHUN BARU 2011

Rengasdengklok - Polsek Rengasdengklok menggelar razia petasan dan minuman keras (miras), Selasa (21/12). Razia dipusatkan di sejumlah pasar-pasar tradisional yang ada di wilayah Rengasdengklok, . Petugas menyita ratusan petasan dari berbagai jenis dan ukuran.

Saat razia petasan berlangsung, tidak ada perlawanan dari para pedagang petasan. Mereka terlihat pasrah, ketika petugas mengambil barang dagangannya. "Kalau kami tahu bakal ada razia petasan, kami tidak akan menjualnya," kata Yati, salah seorang pedagang petasan di pasar Rengasdengklok.

Rata-rata para pedagang ini mengaku menjual menjelang lebaran dan tahun baru, "Kami sudah biasa menjual petasan menjelang lebaran dan tahun baru," ujar Yati.

Di hari yang sama, petugas juga menggerebek pedagang VCD porno namun hasilnya nihil karena para pedagang telah tahu kalau akan ada razia oleh Polsek Rengasdengklok

Menurut Kanit Reskrim Polsek Rengasdengklok, AKP H Situmorang, razia tersebut merupakan salah satu razia penyakit masyarakat (pekat), termasuk keberadaan miras dan petasan. "Untuk petasan, kami sita dari para pedagang yang berjualan di PasarRengasdengklok. Petasan-petasan itu kami bawa ke Mapolsek Rengasdengklok, untuk dimusnahkan,"katanya.

Selain kegiatan rutin, sambung Situmorang, razia petasan dan miras dilakukan demi menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat menjelang tahun baru 2011.(BBU)

DI JAYAKERTA SAWAH 150 HEKTAR TERENDAM

Jayakerta - 150 Ha sawah di Desa Jayakerta kec Jayakerta terendam, akibat pendangkalan saluran pembuang menuju sungai Bembang sehingga tanaman padi berumur 10 hari ini terancam mati karena membusuk akibat terendam air hujan 4 hari lalu

para petani di desa Jayakerta mengala,i seperti ini bukan pertama kali namun hal ini sudah terjadi hampir setiap tahun,pengajuan untuk pengerukan sudah sering di mohon kepada Dinas Bina Marga pengairan tapi sampai saat ini belum juga di tanggapi

Udin (55) warga Dusun Krajan RT 01/01 Desa jayakertayang sawahnya ikut menjadi langganan terendam mengeluh pasalnya setiap musim penghujan yang berbarengan dengan masa taman ia sering merugi karena harusd menandur ulang hingga 3 kali

kerugian petani perhektar antara 700-800 ribu untuk itu mereka berharap Dinas pertanian Karawang mau membantu bibit padi unggul agar kerudian tidak terlalu besar diderita petani

Kepala desa Jayakerta Baang Marhan membenarkan areal sawah di desanya sering menjadi langganan banjir hal ini telah di laporkan mulai dari tingkat kecamatan hingga Bupati namun ampai saat ini belum juga ada penanganan secarta serius sehingga petaninya sering merugi, ujarnya(BBU)

PUPUK ORGANIK BISA MENINGKATKAN HASIL PANEN

Kutawaluya - Petani di Desa Kuta Gandok Kecamatan Kutawaluya Dedi (47) pemilik 5 hektar  mencoba merubah paradigma lama (tradisionil) menjadi pertanian modrn dengan berbagai upaya mulai dari tata cara olah tanam sampai panen, semua ini untuk menciptakan peningkatan pendapatan hasil maupun keuntungan yang tadinya hanya menghasilkan 4-6 ton per hektar menjadi 9-10 ton per hektar dengan menggunakan pupuk organik

Akibat biaya para petani setiap tahunnya selalu bertambah karena harga pupuk kimia dan obat pembasmi hama selalu meningkat sedangkan hasilnya tetap yaitu antara 4 ton sampai 6 ton dengan harga standar tengkulak hal ini membuat petani selalu merugi setiap musim panen
 
Menurutnya permasalahan pupuk hampir selalu muncul setiap tahun . Permasalahan tersebut antara lain adalah kelangkaan pupuk di musim tanam, harga pupuk yang cenderung meningkat, Penggunaan pupuk kimia secara intensif oleh petani selama beberapa dekade ini menyebabkan petani sangat tergantung pada pupuk kimia. Di sisi lain, penggunaan pupuk kimia juga menyebabkan kesuburan tanah dan kandungan hara tanah menurun. sehingga pendapatan tidak ada peningkatan

Dedi mencoba pada 5 hektar sawahnya 3 hektar menggunakan pupuk organik sedangkan yang 2 hektar memakai pupuk kimia dan obat-obatan pembasmi hama. Walaupun pupuk organik tidak menggunakan campuran kimia tetapi hasilnya justru lebih bagus sedangkan sawah yang masih memakai pupuk kimia tidak ada peningkatan tegasnya

Fungsi-fungsi bahan organik tanah ini saling berkaitan satu dengan yang lain. Sebagai contoh bahan organik tanah menyediakan nutrisi untuk aktivitas mikroba yang juga dapat meningkatkan dekomposisi bahan organik, meningkatkan stabilitas agregat tanah, dan meningkatkan daya pulih tanah.Alternatif pupuk kimia adalah pupuk organik. Petani di dorong untuk menggunakan pupuk organik sebagai pengganti pupuk kimia.

Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Karawang Ir Sasmita Alkaidar saat di hubungi melalui telpon selulernya mengatakan,Diperkirakan kandungan bahan organik di sebagian besar sawah di Karawang menurun hingga 1% saja. Padahal kandungan bahan organik yang ideal adalah sekitar 5%. Kondisi miskin bahan organik ini menimbulkan banyak masalah, antara lain: efisiensi pupuk yang rendah, aktivitas mikroba tanah yang rendah, dan struktur tanah yang kurang baik. Akibatnya produksi padi cenderung turun dan kebutuhan pupuk terus meningkat. Solusi mengatasi permasalah ini adalah dengan menambahkan bahan organik ke lahan-lahan sawah. Kompos harus ditambahkan dalam jumlah yang cukup hingga kandungan bahan organik kembali ideal seperti semula katanya(BBU)

JALAN KABUPATEN RUSAK PARAH BINA MARGA CUEK

Kutawaluya - Rusak parah,itulah jalan yang menghubungkan kecamatan kutawaluya menuju kecamatan Rawamerta. Jalan tersebut  telah rusak sejak kurang lebih lima tahun yang lalu. Namun hingga kini belum juga diperbaiki. Kendaran yang melintasi jalur tersebut harus mengurangi kecepatan dan berhati hati akibat rusak serta jalan nya berlobang. Namun oleh warga, mengaku justru yang rusak hanya titik tertentu , sementara yang sudah bagus sebagian.

Pengguna jalan baik roda dua maupun roda empat yang sering melewati jalur tersebut, rusak nya jalan tersebut sangat mengganggu mereka yang sering melakukan perjalanan dengan melewati jalan yang rusak ini. Untuk itu Masyarakat sangat mengharapkan perhatian Pemerintah Kabupaten karawang. Pasalnya jalan tersebut merupakan jalan Kabupaten, kiranya dapat segera memperbaiki jalan tersebut. Sehingga dampak akan di rasakan oleh Masyarakat, yang sering melakukan pejalanan melewati jalur tersebut.

Hampir 60 % jalan di Kabupaten Karawang rusak parah terletak di setiap jalan Kecamatan , Di Kabupaten karawang kasus kecelakaan 2010 yang menyebabkan meninggal dunia dan luka berat tidak sedikit karena menghindari jalan rusak.

"Truk-truk pengangkut muatan berat menjadi penyebab kerusakan hujan juga menjadi salah satu pemicunya," kata Ujang (50) warga Desa Sindang Mulya Kecamatan Kutawaluya,

Kondisi jalan yang rusak parah, juga terdapat di berbagai ruas jalan lain seperti ruas jalan Kecamatan Rengasdengklok,Jayakerta,
Cibuaya,Pedes dan Cilebar harapan warga Bupati Karawang H Ade Swara untuk segera melakukan perbaikan melalui Dinas bina marga dan jangan proyek tersebut di beri kepada para pemborong nakal yang tidak bertanggung jawab terhadap kwalitas tetapi condong kepada keuntungan belaka (BBU)

NORMALISASI SALURAN PEMBUANG DESA KEDUNG JAYA

Cibuaya - Desa Kedung Jaya yang berpenduduk kurang lebih 2000 KK  sebagian besar masyarakatnya menggantungkan mata pencarian sebagai petani.Luas pertanian Desa Kedungjaya Kecamatan Cibuaya Kabupaten Karawang mencapai 720 Ha.

saat ini mengalami kekurangan air jika musim kering tiba, sehingga masyarakat petani yang berada di Desa tersebut sangat mengharapkan adanya Normalisasi Saluran pembuang ( saluran Sekunder). Sebab dengan dangkalnya saluran sekunder tersebut jika musim kemarau tidak dapat menampung air sehingga masyarakat petani merasakan kesulitan untuk mendapatkan air yang mengairi sawah akan berdampak kepada tanaman padinya akan gagal panen.Namun disaat musim penghujan air datang berlebihan sehingga menimbulkan kebanjiran ini juga akan mengganggu petani

Kepala Desa Kedung Jaya Mahmur mengatakan, memang benar saluran pembuang (Saluran Sekunder) yang berda di Dusun Rawasari saat ini tengah dilakukan normalisasi saluran dari kedangkalan yang dialami setiap tahunnya,selain itu juga dengan adanya proyek tersebut dapat membantu mengairi 5 Desa,Jayamulya,Pejaten,Kedung Jeruk, Kalidung Jaya dan Kerta Raharja.

Saluran sekunder tersebut merupakan saluran pembuang yang dapat mengairi persawahan dengan dangkalnya saluran sekunder maka tidak dapat menampung air saat musim kemarau tiba, hal ini menyebabkan masyarakat petani yang berada di 6 Desa kesulitan air." Ujarnya.

Lebih Lanjut Kades menuturkan, masyarakat petani sangat mengharapkan adanya normalisasi, sehingga saluran pembuang tidak dangkal dan dapat menampung air saat musim kemarau. dan melancarkan disaat musim hujan tidak menimbulkan banjir

Normalisasi Saluran sepanjang 6,5 Km memerlukan dana sebesar 650 juta yang di danai melalui Bansos Kementrian Pertanian Jakarta 449 juta sisanya di bantu melalui swadaya petani Desa Kedung Jaya Kecamatan Cibuaya

Ketua Gapoktan Abadi Jaya Ali Kamaludin (60) Desa Kedung Jaya yang memprakasai proyek ini menjelaskan dengan adanya Bansos dari Kementrian Pertanian Jakarta sangat membantu sekali kepada para petani karena yang biasanya petani panen satu kali dalam setahun kita bisa melakukan panen normal seperti di daerah lain pasalnya sawah di 6 Desa akan terselamatkan dari kekeringan dan kebanjiran akibat dari pendangkalan tersebut.(BBU)

BNK SOSIALISASI DI PESANTREN BAHAYA NARKOBA

Jayakerta - Keberadaan pondok pesantren merupakan tempat untuk kaum intelektual  yang memiliki wawasan dan pemikiran yang inovatif.Kegiatan pemberdayaan masyarakat di lingkungan pesantren ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang bahaya penyalagunaan narkoba, sehingga diharapkan akan tumbuh kesadaran, komitmen dan peran serta seluruh komponen masyarakat pesantren dalam upaya memerangi permasalahan narkoba, yang pada ahirnya akan tercipta lingkungan pesantren yang bersih dan nyaman sebagai tempat pembelajaran.
               
Demikian diungkapkan  KH Endang Sobirin Pimpinan Pondok Pesantren Modren Nurul Ansor Desa Kemiri Kecamatan Jayakerta pada acara pembekalan peserta PPBN (Pendidikan Pendahuan Bela Negara) "Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka Lingkungan Pesantren Bebas Narkoba," yang melibatkan 110 peserta Santri, "Penyalahgunaan narkoba merupakan tindak pidana kriminal yang menjadi tanggung jawab kita bersama dan harus ditangani secara konpherensif, karena dampak yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan narkoba sangat nmembahayakan terhadap masa depan kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk mengatasi dan menekan permasalahan narkoba tersebut, maka sangatlah dibutuhkan peran serta masyarakat, khususnya lingkungan pesantren dan seluruh komponen masyarakat yang peduli dan mempunyai komitmen tinggi,"ujarnya.
               
Sementara itu, Camat Jayakerta Drs H Hamdani menyambut baik terhadap kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam rangka lingkungan pesantren bebas Narkoba yang diselenggarakan BNK Karawang dalam upaya memberantas penggunaan dan penyalahgunaan narkoba di masyarakat."Dengan adanya niat dari prakarsa BNK yang baik itu, kami menyambut dengan baik pula, dan semoga harapan untuk mewujudkan lingkungan Masyarakat dan Pesantren Bebas Narkoba akan benar-benar terwujud, sehingga Indonesia akan terbebas dari penyalahgunaan narkoba,"tuturnya.

Hamdani  menambahkan, bahwa sosialisasi semacam ini sangat bermanfaat bagi lingkungan masyarakat dan lembaga pendidikan pormal maupun pesantren, karena sebagian besar peserta yang hadir adalah pelajar yang sedang mengikuti PPBN.(BBU)

DANDIM 0604 BUKA PPBN

Jayakerta - Melalui keputusan Pangdam III/SLW nomor kep/03/1/2011 tanggal 3 Januari 2011 tentang program kerja dan anggaran Kodam III/SLWselaku penyelenggara tudas dan fungsi Kemhan di Kodam III/SLW khususnya program PPBN, melalui PPBN (Pendidikan Pendahuluan Bela Negara).

Menurut Dandim 0604 Karawang Letkol (Inf) R Haryono saat pembukaan PPBN di Lapangan Pesantren Modren Nurul Ansor Desa Kemiri Kecamatan Jayakerta mengatakan Melalui PPBN bagi santri di lingkungan Pondok Pesantren kita wujudkan santri yang memiliki wawasan kebangsaan,cinta tanah air dan berbudi pekertiluhur"jelasnya

agar para santri memiliki kesadaran bela negara yang di tandai dengan sikap mental disiplin taat terhadap hukumserta tetap memelihara persatuan,para santri semakin mengembangkan budi pekerti luhur(karakter yang unggul) dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman tambahnya

Materi yang di ajarkan saat pelaksanaan PPBN Ceramah dan diskusi tentang bela negara,pelatihan pengembangandiri,latihan baris berbaris,pembinaan Jasmani,renungan malam,out bond dan pemutaran film perjuangan dengan jumlah personil 110 santri

Pimpinan Pondok Pesantren Modren Nurul Ansor KH Endang Sobirin mengatakan "dengan adanya kegiatan seperti ini sangat membantu bagi para santri mengenai wawasan tentang bernegara yang baik dan di tanamkan jiwa bela negara sehingga dapat mewujudkan dan terciptanya kesadaran,sikap,mental disiplin,taat pada hukum dan memeliharapersatuan dan kesatuan untuk tegaknya NKRI"katanya

Hadir dalam acara ini Kapolsek Rengasdengklok Kompol H Solihin Bahrudin SH, Camat Jayakerta Drs H Hamdani beserta para kepala Desa , Kasat Pol PP Kabupaten Karawang Teja Surya,Kepala UPTD TK,SD Jayakerta H Suharyana Spd, tokoh pemuda ,tokoh Agama dan masyarakat (BBU)