Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Senin, 19 Desember 2011

PETANI KARAWANG MASIH MISKIN

Tirtajaya - Profil pertanian karawang sungguh sangat diluar dugaan ,pasalnya daerah lain memandang Kabupaten karawang adalah sebagai lumbung padi yang tentunya masyarakatnya sejahtera karena selain tidak akan kekurangan beras dengan luasnya persawahan barang tentu lapangan pekerjaan sebagai buruh tani sangatlah mudah

Tetapi kenyataan yang ada bahwa pendapatan petani sangat kecil dan kemiskinan sangat banyak hal itu akibat banyaknya buruh tani ketimbang pemilik sawah yang asal pribumi karawang karena kebanyakan orang kota sedangkan penduduk yang memiliki sawah tidak lebih dari 30 % nya saja

Sekretaris Desa Gempol Karya Kecamatan Tirtajaya Lukman Nulhakim membenarkan banyaknya buruh tani ketimbang pemilik sawah hal itu terjadi sejak lama,untuk pendapatan masyarakat dari menjadi buruh tani sangat minim apa lagi sekarang proses panen dilakukan menggunakan mesin bukan manual seperti sebelumnya,ini sangat berpengaruh denga pendapatan.

"yang mendapatkan untung hanya pemilik sawah sedangkan para buruh tani hanya sebagai penggarap dengan hasil 6 berbanding 1 bisa di bayangkan berapa yang di dapat penggarap" ujarnya

Tarap kesejahteraan para buruh tani masih di bilang belum ada Pemerintah mrngatakan akanmensejahterakan para petani sedangkan buruh tani tetap saja terpuruk,dengan istilah yang kaya tambah kaya ,si miskin tambah menderita hal itu benar terjadi di kabupaten karawang ini

Dasuki (45) warga dusun Cibarusah RT 12/06 Desa Gempol karya Kecamatan Tirtajaya sebagai buruh tani mengatakan ,penghasilan nya didapat dari bekerja sebagai penggarap sawah milik H Paryono warga bandung yang memiliki area sawah seluas 3 hektar dengan rincian pendapatan bagi hasil

"saya hanya penggarap kalau berhasil dapat bagian 1 per 6, satu buat saya 6 untuk pemilik,karena modal semua ditanggung,memang sih tidak seberapa kalau dibandingkan dg buruh harian , kalau harian sudah pasti dapat bayaran rutin,sedangkan saya kalau panen saja, seandainya puso ya gigit jari."pungkasnya (BBU)


Kamis, 15 Desember 2011

WONG CILIK DAPAT BANTUAN ASPIRASI

Kutawaluya - Bantuan ekonomi dari aspirasi anggota DPRD Karawang melalui Fraksi PDIP yang di peruntukkan bagi puluhan orang para pencari barang bekas (rongsokan, red) dan pemulung teralisasi sebesar Rp 20 juta. Hal ini diberikan atas dasar intruksi pimpinan partai yang menginginkn agar para anggota DPRD dari Fraksi PDIP untuk lebih mengutamakan rakyat kecil.

Uman Rusmana anggot DPRD Kabupaten Karawang dari fraksi PDIP membenarkan kalau Fraksinya lebih mengutamakan rakyat kecil untuk bantuan ekonominya. Karena mereka sangat membutuhkan bantuan modal sehingga memperlancar usahanya walaupun nilai bantuannya sangat kecil karena harus dibagikan dengan sesama pedang tapi sudah sangat membantu.

"Kita utamakan rakyat kecil, itu karena sesuai intruksi pimpinan partai agar menjadi prioritas,walaupun nilai yang didapat kecil tapi bisa mengakomodir hampir seratus orang" ujarnya kepada Liputan Karawang.

Soleh (31) warga Dusun Krajan II RT 16/04 Desa Sampalan Kecamatan Kutawaluya, sekaligus ketua kelompok usaha barang bekas (rongsok) merasakan manfaat dari bantuan yang diberikan anggota DPRD tersebut melalui anggaran Aspirasi. Ia berharap bukan hanya PDIP saja yang punya kepedulian terhadap pedagang kecil, tapi partai lain bisa mencontoh hal ini sehingga kesulitan yang selama ini bisa dapat teratasi kalau para pejabatnya punya kepedulian.

"Bagi kami sekecil apapun bantuan itu yang penting dapat membantu dan memperingan modal usaha, karena pedagang rongsok tidak perlu besar walaupunn kecil dananya namun yang penting kepeduliannya saja" tutur ayah dua orang anak ini.(BBU)





Selasa, 13 Desember 2011

SISWA SD KELAS 2 GAGAL IKUT UTS,FORMAT SOAL GANDA

Jayakerta- Akibat kecerobohan percetakan ratusan siswa SD kelas II di sembilan Kecamatan utara Karawang, yaitu Korwil Rengasdengklok gagal ikut Ujian Tengah Semester (UTS) 2011 untuk mata pelajaran Pendidikan Agama pada hari Senin (12/12).

Pasalnya soal ulangan untuk kelas satu formatnya tertukar dengan kelas II. Kejadian yang seharusnya tidak boleh terjadi ini akibat kurangnya monitoring pihak Dinas Pendidikan saat soal berada di percetakan, sehingga kesalahan sekecil apapun dapat teratasi.

Kepala Sekolah SDN Medangasem IV Cacan Spd membenarkan kalau format soal Pendidikan Agama ada kesalahan dari ketikan. Seharusnya kelas satu tapi yang tertera malah kelas dua hanya kesalahan itu saja sedangkan soal memang di peruntukkan untuk kelas satu bukan kelas dua.

"Hari Minggu kita sudah dapat informasi kalau ada kesalahan peruntukan kelas dalam soal mata pelajaran Pendidikan Agama, yang seharusnya untuk kelas satu tapi yang tertera dalam soal kelas dua, akhirnya kita pending serentak dan di ganti mata pelajaran  yang lain, yakni Bahasa Indonesia" ujarnya kepada Liputan karawang, Selasa (13/12).

Kejadian seperti ini menurut beberapa pihak sekolah baru pertama kali terjadi , namun begitu sekolah telah mengantisipasi dengan memajukan mata pelajaran lain sambil menunggu ada perbaikan soal yang salah tersebut sehingga jadwal pelaksanaan UTS tidak berubah. "Yang seharusnya kelas II ikut UTS dua mata pelajaran, yakni Pendidikan Agama dan Bahasa Indonesia, tapi karena ada kesalahan soal ujian jadinya hanya ikut satu. Mungkin setelah UTS ini selesai, baru mata plejaran Pendidikan Agama diujikan ke kelas II" tambahnya.

Sementara Warsum salah satu pemerhati pendidikan sangat menyayangkan adanya kesalahan soal yang dilakukan oleh percetakan, sehingga siswa-siswi kelas II tidak bisa ikut UTS sementara. "Hal ini akan mempengaruhi psikoligis siswa itu sendiri, dimana kelas lain sudah tidak ikut ujian, untuk kelas II ini terpaksa ujiannya menyusul akibat ulah percetakan. Ini juga harus menjadi PR besar bagi Dinas Pendidikan terutama UPTD Pendidikan Rengasdengklok yang menjadi Korwil di wilayah utara Karawang agar bisa mengkroscek sebelum soal-soal ujian diberikan ke setiap sekolah" tegasnya
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Karawang saat di hubungi melalui telpon selulernya dalam kondisi tidak aktif. (BBU)

Sabtu, 10 Desember 2011

WARGA PESISIR PERANGI PEMBALAK HUTAN MANGROVE

Cibuaya - Pembalakan hutan mangrove di sepanjang pantai Utara Karawang semakin merajalela,disebutkan oknum pejabat backingi kegiatan ilegal tersebut,tujuan para pelaku ingin menguasaai lahan hutan mangrove dijadikan tambak,kondisi lahan yang telah berubah menjadi tambak mencapai ratusan hektar,intansi terkait seakan menutup mata tidak memperdulikan akibat dari pembalakan akan merusak pantai bahkan erosi seperti di dusun Sukamulya Desa Pusaka jaya utara Kecamatan Cilebar yang rusak parah hingga jalan terputus oleh terjangan ombak

Warga maupun aparat yang berdomisili di dekat pantai diminta pro aktif untuk mengantisipasi kerusakan laut di Utara Karawang lebih parah,seorang pemuda asal Kecamatan cibuaya kesehariannya melakukan pemantauan hutan mangrove dari perbuatan pelaku pembalakan

Samsudin (39) warga Cibuaya merasa krcewa dan ia peduli terhadap kelestarian hutan mangrove di daerahnya hal ini dilakukan karena kerusakan pantai akibat abrasi sudah cukup parah karena tidak adanya penghalang dan penjagaan baik turap maupun pepohonan,saat terjangan ombak datang sehingga merusak pantai bahkan pemukiman penduduk.

"Para pembalak tidak memikirkan akibat perbuatannya telah mengakibatkan rusaknya pantai,yang mereka pikirkan hanyalah keuntungan semata tapi kerugian bagi masyarakat luas"ujarnya
 
Pemerhati lingkungan dan masyarakat pantai Utara Karawang, Lesli Agustini (40) menyayangkan kejadian pembalakan berkesan dibiarkan intansi terkait,para pelaku sengaja telah melakukan tindakan melanggar  hukum, perusakan kawasan Konservasi Mangrove di Kecamatan Cibuaya dan Kecamatan tirtajaya mengingat luasnya lahan yang dirusak, pelaku dapat di jerat dengan menerapkan aturan perundangan yang sudah ada dan jelas, khususnya UU Kehutanan
 
Sementara mangrove yang ditebang, usianya sudah 10 – 20 tahun sejak ditanam pertama kali, dengan indikasi lebar diameter mangrove yang mencapai 15 cm – 25 cm, setiap pohon, harusnya tidak boleh terjadi, kalau pengawasan Muspika di kawasan itu sangat jeli dan ketat.

"Sangat tidak mungkin, kalau pembalakan seluas puluhan hektar, tidak diketahui Muspika setempat. Proses pembalakan tidak mungkin dilakukan hanya dalam satu hari, mengingat luasnya lahan yang dirusak".pungkasnya (BBU)




S

Jumat, 09 Desember 2011

KEBERADAAN SUPERMARKET DI KELUHKAN PKL

Rengsdengklok-- Masyarakat Rengasdengklok mengharapkan pada Pemda Karawang agar membatasi pemberian izin usaha supermarket di daerah ini. mereka menilai banyaknya supermarket, telah terbukti mematikan usaha kecil menengah, seperti halnya pedagang kaki lima (PKL).

"Supermarket sudah seperti jamur di musim hujan. Dimana-mana ada supermarket. Kami selaku pedagang kecil seperti terpinggirkan. Karenanya, kami memohon kepada bagian perizinan Disperindag Pemda Karawang, hampir di setiap tempat ada supermarket. Jaraknya juga berdekatan," Erik (35) warga Desa Rengasdengklok Selatan kepada Liputan karawang

Hal yang sama pun dikatakan Mashudi (38), pasalnya jarak antara supermarket dan pasar tradisional perlu menjadi perhatian. Sebab, itu memiliki aturan. Dalam aturan tentang pasar tradisional jarak antara pasar tradisional dan supermarket sudah ditentukan. Yakni, satu kilometer. Faktanya, tidak seperti itu. Supermarket dan pasar tradisional jaraknya sangat dekat.

"Sekarang, sudah tidak ada jarak lagi. Kami berharap Pemda Karawang mau mengeluarkan pembagian zona supermarket. Dengan sistem ini mudah mudahan tidak menimbulkan kecemburuan sosial , bisa diketahui Rengasdengklok adalah daerah paling rentan terhdap aksi demo apabila ada ketidak pahaman warganya terhadap kebijakan pemerintah" tegas Mashudi.

Masih dikatakannya Rengasdengklok belum saatnya di penuhi pertokoan kelas menengah ke atas. Sebab warga yang ada masih banyak digaris kemiskinan dan mencari nafkah sebagai pedagang kecil yang modalnya menggunakan Bank Keliling. "Maraknya minimarket tidak banyak membantu para pedagang kecil bahkan kalau dibiarkan bisa mematikan usaha pedagang kecil" ungkapnya (BBU).

Kamis, 08 Desember 2011

KAPOLRES DIMINTA HENTIKAN PENJARAHAN BANGKAI KAPAL

Cibuaya - Bangkai kapal penambang pasir laut Ellicot yang tenggelam pada tahun 2000 di pantai Desa Sedari Kecamatan Cibuaya di temukan para penjarah di lepas pantai telah menuai masalah. pasalnya kapal yang telah menjadi rumpon oleh para nelayan sekarang telah di jarah kelompok pencari bangkai kapal di dasar laut

Kapal tersebut awalnya di pergunakan menambang pasir laut Oleh Dinas Bina marga bekerja sama dengan CV GAMMAR,sedangkan kapal tersebut milik PT Istana Kawi Kencana namun nasib sial pada tahun 2000 kapal di terjang ombak lalu tenggelam semenjak itu tidak satupun intansi manapun peduli,tetapi sekarang menjadi bahan rebutan para kelompok pencari bangkai kapal lepas pantai karena hasilnya menjanjikan keuntungan besar.

Asden (46) salah seorang nelayan yang mendapatkan pekerjaan mengangkat bangkai kapal tersebut mengatakan "kita hanya bertugas mengangkat kapal tersebut dengan harapan upah ,masalah surat ijin kurang mengetahui,biasanya surat itu muncul pada saat barang sudah siap akan di bawa pembeli,"ujarnya

Kapolsek Cibuaya Iptu Edi saat di konfirmasi melalui telpon selulernya membenarkan adanya pengangkatan bangkai kapal keruk di laut Cibuaya,menurutnya bukan di jarah tapi dilakukan pengangkatan berdasarkan ijin resmi baik dari Polairud maupun Syahbandar Sungai Buntu.

"saya baru menjabat kapolsek disini jadi belum begitu tahu tentang kronologisnya, yang pasti bahwa pengangkatan tersebut tidak ilegal"ucap kapolsek

Benar tidak nya bahwa pengangkatan kapal keruk dari dalam laut itu ada surat ijinnya belum dapat kejelasan dari pejabat terkait,Syahbandar Sungai buntu dan Polairud sampai saat ini sulit untuk dimintai informasinya,setiap di hubungi melalui telpon selulernya selalu tidak di angkat apa lagi kalau di beritahu yang menghubungi wartawan mereka langsung diam.

Ketua Himpunan Masyarakat Nelayan karawang Supriyatna menyesalkan terjadinya pengangkatan bangkai kapal keruk tersebut pasalnya benda yang sudah ada di laut adalah milik negara selain itu bisa bermanfat untuk dijadikan rumpon sehingga ikan bisa berkembang biak dengan baik dan hal itu yang diinginkan para nelayan.

"apapun alasannya benta tersebut sudah di jarah karena bernilai milyaran rupiah,tetapi pihak terkait hampir semuanya diam,kmi berharap kapolres Karawang segera ambil tindakan tegas terhadap para pelaku,dan hentikan kegiatan yang dapat merugikan nelayan maupun pemerintah daerah " ungkap nya (BBU)

Rabu, 07 Desember 2011

QOSIDAH MODERN AL FATIMAH TAMPIL BEDA


Jayakerta- Kehadiran grup kesenian bernuansa Islami Qasidah modern Al Fatimah yang personelnya ibu majlis taklim dari Dusun Krajan RT 07/02 Desa Medangasem Kecamatan Jayakerta  kini bisa disejajarkan dengan grup-grup qasidah modern yang ada di Kota Karawang.

"Selama ini, Qasidah Modern Al Fatimah sering mendapat undangan untuk tampil di berbagai acara, sehingga masyarakat mulai mengenalnya," ungkap Nunung Mega Nurjanah pimpinan Al Fatimah kepada Liputan karawang

Nunung menambahkan, bahwa grup Qasidah Modern Al Fatimah berdiri pada tahun 2005, awalnya menggunakan rebana biasa namun berkat tuntutan jaman maka kini Al Fatimah tampil agar lebih digemari masyarakat luas. Maka penataan berbagai hal terus dilakukan dan dilengkapi dengan peralatan musik yang modern. Menyampaikan syiar Islam melalui seni itulah motto yang diemban oleh Al Fatimah yang saat ini terus berbenah diri, terutama melengkapi sarana-prasarana untuk memningkatkan kualitas seni qosidah.

"Apapun kalau di awali dari kesabaran dan ketekunan dengan adanya kebersamaan hingga menjadi suatu bentuk group bukan tidak ada kendala hingga cemoohan, namun karena adanya tekad yang kuat maka group ini bisa eksis di seni qosidahan sampai sekarang, semua berkat kerjasama antara personil dan pimpinan terjalin baik" ungkapnya.

Pentas mulai dari antar Dusun hingga kini sudah merambah ke luar kota, apalagi pada hari kebesaran Islam qosidah Al Fatimah selalu tampil dengan piawai melantunkan lagu lagu bernuansa Islam. "Biasanya kalau hari-hari besar islam qosidah kami sering di undang ke luar kota" akunya.(BBU)

Selasa, 06 Desember 2011

ANAK YATIM BUTUH ORANGTUA ASUH

Jayakerta - Dalam memperingati Hari Asyura 10 Muharam 1433 Hijriyah atau yang disebut sebagai Hari Anak Yatim, sejumlah masyarakat serta Dewan Keluarga Mesjid (DKM) Nurul Amal Ciptamarga memberikan santunan kepada 171 orang anak yatim piatu yang ada di Desa Ciptamarga, Medangasem, dan Desa Kampung Sawah.  Pemberian santunan kepada sejumlah anak yatim piatu ini merupakan perhatian DKM Nurul Amal kepada anak-anak yang tergolong kurang mampu atau anak-anak yang berhak menerima sesuai dengan agama.

Peringatan 10 Muharam ini kata H Ma'mun SE, merupakan program rutin masjid ini dalam setiap tahunnya menyantuni anak-anak yatim piatu dan hari bagi anak-anak yang ditinggalkan oleh orang tua mereka. "Alhamdulillah setiap tanggal 10 Muharam kami selalu memperingati serta menyantuni anak yatim piatu dan ini yang kelima kalinya. Seperti dikutip dalam hadist barang siapa yang berpuasa pada hari Asyura di bulan Muharam dan menyantuni anak yatim piatu, maka orang tersebut akan dihapuskan dosa-dosanya yang sekarang maupun dosa-dosa yang lalu" kata Ketua DKM Nurul Amal  usai memberikan santunan di halaman mesjid setempat, Senin (5/12) malam.

Masih dikatakannya, ia juga berharap hari Asyura ini juga bukan hanya diperingati oleh masyarakat Desa Ciptamarga dan sekitarnya saja, akan tetapi dibeberapa daerah yang ada di Karawang juga bisa ikut andil dan memberikan sebagian rizkinya kepada anak-anak yatim. "Bukan pamer ataupun ria, tapi kami hanya mengingatkan saja kepada sesama orang muslim agar bisa menyisihkan harta kita kepada anak yatim piatu. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada para dermawan yang mau membantu anak-anak ini" ucapnya sembari berharap agar tahun depan lebih banyak lagi para dermawannya.

Sementara hikmah 10 Muharam yang disampaikan oleh KH Tajudin Hasan selaku penceramah menyampaikan, pada peringatan 10 Muharam banyak peristiwa yang terjadi, seperti, bebasnya Nabi Nuh dan umatnya dari banjir besar, kesembuhan Nabi Yakub dari kebutaan, dan Nabi Musa selamat dari pasukan Fir'aun. Selain itu kata Imam Besar Masjid Istiqlal ini, sunah berpuasa pada tanggal sembilan dan sepuluh Asyura juga ada anjuran untuk memperbanyak sedekah kepada fakir miskin dan anak yatim.

"Bahkan Rasulullah saw pada hari Asyura menganjurkan untuk memberi keluasan rizki kepada keluarganya dengan makanan atau hidangan yang dapat menyenangkan mereka layaknya suasana hari raya. Insyaallah hikmhanya Allah akan memberikan keluasan rizki" ucap KH Tajudin saat memberikan ceramahnya kepada masyarakat sekitar.(BBU)

Senin, 05 Desember 2011

PEMBALAKAN LIAR MANGROVE PERLU SEGERA DI ANTISIPASI

Cibuaya-- Pembalakan liar hutan mangrove di kawasan Hutan Cikiong Pantai Cibuaya makin merajalela. Saat Pasundan Ekspres memantau ke lokasi tersebut menemukan puluhan pohon mangrove yang berumur 20 tahunan telah tergoletak dan berserakan akibat ditebang oleh penggarap tambak dengan alasan pohon telah mati dan atas sepengetahuan Kesatuan Pemangkuan Hutan Purwakarta (KPHP) Hutan Cikiong yang ada di Rengasdengklok.

Sadam (55) petani tambak asal Dusun Neglasari Desa Sedari Kecamatan Cibuaya mengatakan kalau pohon mangrove tersebut di tebang karena sudah mati. Selain itu bukan saja di tambaknya tetapi hampir di beberapa tempat memang banyak yang telah di tebang oleh penggarapnya, ia mengatakan kalau tambaknya adalah tanah milik Perhutani bahkan para petani tambak rutin membayar pajak pada mantri Kehutanan per tahunnya Rp129.000

"Kita tidak tahu kalau pohon bakau-bakau itu dilindungi Undang-Undang kehutanan, memang saya yang melakukan penebangan tapi seijin mantri kehutanan dan lagi pohon tersebut telah mati" ujarnya , Minggu (4/12).

Hal yang sama pun dikatakan oleh Tarkin (38) salah satu masyarakat setempat yang memang merasa geram atau merasa benci terhadap pelaku-pelaku pembalakan liar. Karena menurutnya dinilai salah satu atau kelompok orang yang tidak bertanggung jawab dan termasuk perusak hutan. Ditambahkannya, disamping telah merusak hutan juga dapat membahayakan terhadap dampak lingkungan masyarakat, yakni terjadinya penggundulan hutan dan dapat menyebabkan erosi.

"Karena dinilai hal tersebut merupakan salah satu sekelompok orang yang membahayakan tentang keselamatan hutan dan lingkungan, maka diharapkan polisi hutan segera menindak tegas terhadap pelaku-pelaku tersebut. Walaupun di dalamnya terdapat oknum pihak perhutani" ucap Tarkin yang diwarnai dengan raut muka yang penuh emosi.(BBU)

SATU RUMAH HANCUR DI TERJANG ANGIN RIBUT

Jayakerta - Satu rumah di Dusun Kraja RT 06/02 Desa Medangasem Kecamatan jayakerta ,porak poranda di terjang angin ribut minggu 4/12 pukul 18 WIB, kejadiam itu tidak sampai merenggut korban jiwa namun kerugian di derita cukup besar ,satu buah TV 24",motor dan alat rumah tangga hancur terkena runtuhn bangunan

H Samsudin (56) saat itu sedang duduk di ruang tamu berdua dengan cucunya karena di luar angin kencang bersamaan datangnya hujan,tiba tiba terdengar suara berisik di atap kontan ia dan cucunya keluar rumah melihat apa yang terjadi,beberapa saat kemudian terlihat genting beterbangan , tembok samping rumah bergetar lalu rubuh bersamaan dengan tumbangnya pohon angsana.

"yang saya dengar hanya suara berisik tetapi cepat keluar rumah,terlihat genting terbang dan tembok samping rumah rubuh,untuk cucu cepat di bawa keluar kalau tidak mungkin akan ada korban"ujarnya

Kejadian terjangan angin ribut menumbangkan banyak pohon,tidak sedikit genting rumah yang beterbangan,dalam musibah tersebut tidak ada korban jiwa (BBU)

Minggu, 04 Desember 2011

KADES SEDARI TANTANG WARTAWAN

Cibuaya - Masyarakat di desa sedari Kecamatan Cibuaya dapat bantuan alat penyulingan dari air asin menjadi tawar dan layak untuk di konsumsi, hibah alat yang menghabiskan anggaran hampir setengah milyar lebih ini di dapat dari Pertamina karena masyarakat tersebut kesulitan air minum

Melalui forum Komite Pengembangan Masyarakat desa Sedari (KPMDS) Pertamina memberikan bantuan berupa dua unit alat mesin penyulingan air bersih layak minum seharga 700 jutaan,rencana awalnya alat ini tidak untuk di komersilkan murni diperuntukkan untuk msyarakat Desa Sedari namun belakangan dipungut per jerigen Rp 2500

Anggota KPMDS Asden (46) menyayangkan penjualan air tersebut telah menyimpang dari kesepakan antara KPMDS,BPD,Kepala desa dan Pertamina, bahkan hasil penjualan airpun sampai sekarang tidak transparan ,jumlah dana dari pejualan air tersebutpun tidak jelas karena belum pernah ada pemberitahuan tentang berapa jumlah pendpatannya

"pertamina membantu alat penyulingan air ini buat msyarakat, bukan di jual dengan alasan apapun ,ini telah berlangsung selama 3 tahun tetapi tidak ada keterangan tentang pemasukan keuangan baik pengelola maupun kepala desa" ujarnya

Sampai hari ini besaran dana yang di dapat dari hasil penjualan air tersebut tidak jelas akan di peruntukkannya,karena jelas pertamina membantu bukan meminjamkan untuk di komersilkan,dalam musyawarah awal sudah jelas kalau bantuan ini murni untuk masyarakat

Kepala Desa Sedari Rosmilah saat di konfirmasi melalui telpon selulernya bernada emosi dan mengatkan kalau pungutan tersebut tidak ada urusannya dengan wartawan itu sudah menjadi tanggung jawabnya tentang pemungutan uang air bersih bantuan Pertamina "mau ada pungutan apapun itu tanggung jawab kepala Desa," ujarnya dengan nada emosi (BBU)

Sabtu, 03 Desember 2011

BANGKAI KAPAL KERUK DI JARAH

Cibuaya - Bangkai kapal penambang pasir laut Ellicot yang tenggelam pada tahun 2000 di pantai Desa Sedari Kecamatan Cibuaya di temukan para penjarah di lepas pantai telah menuai masalah. pasalnya lapal yang telah menjadi rumpon oleh para nelayan sekarang telah di jarah kelompok pencari bangkai kapal di dasar laut

Kapal tersebut awalnya di pergunakan menambang pasir laut Oleh Dinas Bina marga bekerja sama dengan CV GAMMAR,sedangkan kapal tersebut milik PT Istana Kawi Kencana namun nasib sial pada tahun 2000 kapal di terjang ombak lalu tenggelam semenjak itu tidak satupun intansi manapun peduli,tetapi sekarang menjadi bahan rebutan para kelompok pencari bangkai kapal lepas pantai karena hasilnya menjanjikan keuntungan besar.

Menurut Suparyanto (45) warga desa Sedari Kecamatan Cibuaya menyayangi adanya penjarahan bangkai kapal di lepas pantai namun warga setempat tidk bisa melarang karena para pelaku di bekingi oknum petugas dan didanai oleh orang kuat dari jakarta ,terlihat aktifitas mereka seakan tidak terusik ole petugas baik dari kepolisian, Dinas perhubungan laut,syahbandar sungai buntu maupun Dinas Kelautan dan perikanan baik daerah maupun pusat

"seharusnya kegiatan tersebut harus di lengkapi surat ijin, karena nilai bangkai kapal tersebut ratusan juta bahkan hingga milyaran tetapi anehnya syahbandar yang mempunyai kewenangan untuk menghentikan seakan tutup mata, jangan jangan udah ada kordinasinya " ungkap nya

Para pelaku penjarahan besi tua ini telah mengangkat sebagian besinya dengan berat lebih dari 5 ton menurut sumber di lokasi sat pengirimn barang tersebut baru pihak kepolisian setempat memberikan surat jalan,kegitan pengangkatan bangkai kapal ini termasuk beresiko tinggi karena para penyelam tidak menggunakan alat pengaman mereka gunakan cara tradisional

Kepala Desa Sedari Rosmilah saat akan di mintai keterangan sedang tidak ada di tempat menurut keluarganya "bu kades sejak hari kamis pergi ke kota karawang dengan suaminya" tuturnya da tidak mengetahui kapan pulang karena jarak dari desanya ke kota sangat jauh. (BBU)

BANGKAI KAPAL KERUK DI JARAH


Jumat, 02 Desember 2011

ANTISIPASI PENYAKIT DI MUSIM PENGHUJAN

Jayakerta - Hujan telah mengguyur Jayakerta sejak seminggu ini yang tentu akan membawa dampak kurang baik bagi kesehatan jika tidak benar-benar waspada, terutama lingkungan harus sudah dilakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN),saluran di bersihkan hal ini untuk menjaga saatnya musim hujan tiba sudah melakukan pencegahan terhadap timbulnya penyakit

Menurut Dr Tuti Susilawati,Penyakit yang berbasis lingkungan seperti Demam Berdarah Dengue ( DBD ) masih
menjadi permasalahan kesehatan masyarakat terutama di perkampungan kumuh termasuk di Jayakerta dan sekitarnya,

"Penyebab dan cara penularan penyakit ini sudah diketahui dengan jelas yaitu disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.Oleh karena itu pemberantasan penyakit DBD ini sebenarnya mudah , bagaimana
caranya agar tidak ada nyamuk Aedes Aegypti di wilayah tersebut. Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan gerakan Pemberentasan Sarang Nyamuk ( PSN ) secara serentak dan berkesinambungan minimal seminggu sekali. Namun pelaksanaannya tidak
mudah oleh karena menyangkut masalah perilaku sehingga memerlukan partisipasi masyarakat secara luas"Ujar Tuti

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam kegiatan PSN dan menjaga kebersihan lingkungan.Tujuan Khusus Dengan adanya kegiatan PSN diharapkan Dapat mengantisipasi peningkatan kasus DBD.Dapat menurunkan jumlah penderita DBD. Membudayakan gerakan PSN dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) Meningkatkan Angka Bebas Jentik ( ABJ ) Memotivasi dan membina kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.tambahnya

Penyakit infeksi saluran pernapasan lain berupa radang tenggorokan yang ditandai dengan sakit saat menelan juga sering terjadi. Pasien dengan riwayat alergi udara dingin juga perlu berhati-hati karena kemungkinan akan kambuh seperti penyakit sesak napas berulang (asma bronkiale), riwayat radang hidung alergi (Rhinitis alergi). Pada pasien tertentu udara dingin membuat seseorang lebih sering ke toilet baik untuk buang air kecil maupun buang air besar.
Kelompok masyarakat yang paling rentan dalam kondisi ini adalah anak-anak khususnya anak balita, ibu hamil dan menyusui, orang-orang tua serta orang dengan berbagai penyakit kronis.

Kuman atau bibit penyakit akan tumbuh subur pada lingkungan kotor, keadaan lingkungan saat musim hujan merupakan keadaan lingkungan yang memungkinkan tumbuh suburnya berbagai kuman penyakit khususnya kuman penyakit yang potensial untuk terjadinya wabah.

Ketika hujan, tumpukan sampah cenderung menjadi lembab sehingga mengundang datangnya lalat dan kecoa faktor penting pembawa kuman penyakit—terutama kuman penyakit yang menyerang pencernaan. Berbagai kuman penyakit penyebab muntaber diare antara lain Vibrio cholera, E. coli, Entamoeba histolitika dan shigela penyebab penyakit Disentri, salmonella penyebab penyakit Thyphoid, stapilokokus, rotavirus dan berbagai kuman lain.(BBU)

Kamis, 01 Desember 2011

HARGA TIMUN ANJLOK PETANI MERADANG

Rengasdengklok - Petani Timun di Rengasdengklok resah karena harga di pasaran anjlok dari semula Rp 1600/kg kini hanya laku Rp 400/kg itupun pembayarannya di hutang,kontan para petani memilih menebang pohon ketimunnya dari pada harus menanggung kerugian yang lebih besar lagi,pasalnya kalaupun di panen jangankan kembali modal buat bayar buruh petik saja bisa menombok, para petani berspekulasi dengan cara menebangnya.

Hal tersebut terpaksa dilakukan untuk mencegah kerugian yang lebih besar lagi karena sudah tidak ada cara lain selain di tebang,modal yang sudah di keluarkan tidak seimbang dengan pendapatan panen saat ini,hampir semua petani timun gulung tikar ,memang kalau harga sedang tinggiuntung bisa berlipat namun begitu rugi tidak tanggung tanggung menurut petani kerugian akibat harga di pasaran lagi anjlok bisa karena cuaca atau tengkulak yang bermain

Hartoyo (53) p[etani timun asal indramayu ini sudah menekuni berkebun timun di karawang ia gelutin selama 10 tahun tapi baru kali ini mengalami harga demikian rendahnya,biasanyaq walaupun harga turun tapi modal masih bisa kembali dan buruhpun ke bayar upahnya tetapi kali ini jangankan modal buat bayar buruh panen saja sudah tekor dengan timun harga Rp 400/kg kalau Rp 1000/kg masih lumayan

"modalnya besar tapi harga panen anjlok,lebih baik di tebang saja dari pada rugi dua kali"ujarnya dengan nada kecewa,biaya yang sudah dikeluarkan setiap hektarnya mencapai 20 juta itu sudah termasuk sewa lahan,pupuk,obat,olah tanah,biaya operasional panen dari beli karung,upah tanam,upah petik dan panggul,kalau di paksakan panen denga harga Rp 400/kg kita bertambah rugi sekitar 4 juta total kerugian semuanya mencapai 24 juta,tapi kalau di tebang kerugian hanya bertambah 1 juta saja, tambahnya

Kejadian serupa juga dialami H aceng (56) warga Bekasi yang bertanam Timun di Kecamatan batujaya, anjloknya harga timun seminggu belakangan ini membuat terpukul baik pemilik modal maupun petani penggarap, pasalnya kerugian yang begitu besar baru dialaminya,biasanya walaupun rugi modal pasti kembali untuk panen kali ini jangankan untung modalpun ikut amblas

"hampir semua petani Timun untuk panen kali ini mengalami kerugian ratusan juta,kalaupun akan beralih ke tanaman lain para petani Timun masih mengalami trauma dengan kerugian"katanya (BBU)