Rudi (40) (bukan nama asli) salah satu pengemudi ambulan mengatakan kalau kendaraan pengangkut pasien ini harus dalam kondisi yang sehat baik mesin maupun peralatan penunjangnya karena setiap hari harus membawa pasien terkadang lebih dari satu, di service tidak pernah, tuntutan untuk rujuk harus tetap dilaksanakan ,bisa dibayangkan seandainya sedang membawa pasien yang sudah koma ambulan berupaya cepat penanganannya tapi tiba tiba ambulan mogok di perjalanan,tetap saja sopir yang disalahkan
"jangankan ambulan sampai turun mesin,untuk ganti olinya saja sulit untuk mendapatkannya bahkan ban mobil semua sudah gundul ini terjadi sejak mobil baru, sekarang sudah doyok tetap tidak ada yang mempedulikannya" ujarnya kecewa
Terkadang para sopir melakukan perbaikan menggunakan dana pribadi akibat pengajuan yang terlalu rumit dan lama cairnya,sedangkan tuntutan tanggung jawab mengantar para pasien darurat ke RSUD tidak bisa menunggu kelamaan,
Para Kepala Puskesmas pada saat dimintai keterangannya selalu mengatakan no comen,mereka tidak bersedia untuk menjelaskan dengan alasan Penjelasan tetanng anggaran ada tidaknya untuk perawatan dan perbaikan ambulan di suruh langsung ke Dinas Kesehatan (BBU)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar