Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Jumat, 25 November 2011

GAS LANGKA MASAK GUNAKAN KAYU BAKAR

Rengasdengklok - Program konversi dari minyak tanah ke elpiji 3 kg yang dilakukan pemerintah, sepertinya mulai bermasalah. Sejak 10 hari terakhir ini, warga dan ibu rumah tangga (RT) keliling kampung mencari gas. Hasilnya, hampir semua pangkalan gas membuat tulisan "Gas elpiji kosong".Kini gas program konversi ini menjadi langka, sementara penjual gas non pangkalan (warung) menaikan harga jual menjadi Rp 15.000-Rp 20,000/ tabung dari harga umum Rp 13,000

Warnih (27)warga RT 06/04 Desa Medangasem kecamatan Jayakerta,katanya ia sampai putus asa karena sudah mencari ke beberapa pangkalan semuanya kosong, akhirnya untuk sementara ia memasak menggunakan kayu bakar" kalau terus terusan gas kosong kita semua bingung , saya minta bupati cepat bertindak untuk segera mengatasi kelangkaan ini, harapnya

Pangkalan elpiji 3 kg yang ditemui seperti di Rengasdengklok, Jumat (19/03) milik Giyanto (47) RT 09/02 Dusun Cikangkung Barat Desa Rengasdengklok Utara Sejak dua minggu ini, ia tidak dapat lagi melayani tukar tambah isi ulang,gas LPG 3 Kg lantaran permintaan ke agen selalu ditolak karena gasnya tidak ada.kebutuhan pangkalan sehari 150 tabung sedangkan agen hanya mampu mengirim 100 tabung /minggu

Giyanto tidak mengetahui kelangkaan gas tabung 3 kg karena apa,memang sebelumnya pengiriman lancar-lancar saja tapi belakangan mulai tersendat hal ini bukan saja di Rengasdengklok beberapa pangkalan di kecamatan lainpun sama "ibu-ibu banyak yang beralih ke minyak tanah walaupun harganya mahal mungkin mereka terpaksa dari pada tidak bisa memasak" ujarnya padahal harga minyak tanah per liternya 7200 tapi tetap saja di buru karena akibat langkanya gas tabung 3 kg tambahnya

Gas tabung 3 kg langka di kecamatan Cilebar,Pedes,Kutawaluya,Jayakerta, Tirtajaya dan Rengasdengklok,Masyarakat berharap Hiswanamigas dan Pemda Kabupaten Karawang untuk segera turun tangan sehingga keresahan tentang kelangkaan gas tabung 3 kg bisa cepat di tangani,karena kalau sampai terlalu lama kosong kemungkinan membuat resah di kalangan masyarakat kecil.(BBU)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar