Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Senin, 21 November 2011

DBD RENGGUT DUA NYAWA BOCAH

Jayakerta-Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) serang warga Dusun Krajan, Desa Medangasem, Kecamatan Jayakerta, dua warga yang positif terserang DBD meninggal dunia dan 4 lagi kini kritis

Warga panik setelah mengetahui ada wabah DBD yang melanda kampung mereka, setelah sebelumnya dikabarkan dua anak yang duduk di sekolah dasar dan SMP meninggal dunia akibat terserang penyakit DBD.

Selasa 1/11 pukul 18 WIB Tati haryati (6) Sebelumnya meninggal di RSUD Karawang , berselang satu hari tetangganya Fitria Septiani (12) pun  meninggal dunia dan dikabarkan terjangkit virus DBD sebelumnya juga sempat dibawa ke RSUD Karawang dengan keluhan demam, sesak, muntah dan mual serta kondisi yang lemah, namun nyawanya tidak tertolong

Menurut Musa (56) keluarga Fitria Septiani yang terkena DBD itu mulai dirawat di rumah sejak Selasa malam dan karena demamnya tinggi lalu dibawa ke RSUD Karawang .

Kepala Puskesmas Medangasem dr Niken saat dihubungi wartawan terkait wabah DBD yang menyerang Dusun Krajan desa Medangasem  mengatakan, sosialisasi DBD sudah dilaksanakan melalui petugas dari Puskesmas.

" Masyarakat dihimbau agar biasakan pola hidup sehat,seperti membersihkan lingkungan dari tempat bersarangnya nyamuk atau PSN" ucapnya

Tanpa ada kerja sama antara Dinas Kesehatan dan masyarakat mustahil pemberantasan nyamuk DBD dapat terlaksana hal ini sering di lakukan ,namun biasanya apa bila ada warga yang terkena DBD baru semua turun tangan,seharusnya kepedulian itu munculnya dari lingkungan terlebih dulu,jangan setelah ada korban baru semua sibuk ,namun begitu untuk antisipasi penularan pihaknya sudah menghubungi Dinas Kesehatan untuk lakukan Fogging,tambahnya

Bupati karawang H Ade Swara saat di wawancarai terkait kematian warga yang terserang DBD menjawabnya seperti kurang menanggapi malah menganjurkan agar berkoordinasi dengan dinas Kesehatan karawang jawaban tersebut seakan kurang respon dengan kejadian DBD hungga menewaskan dua warganya "Dikoordinasikan saja dengan dinas Kesehatan" ujarnya

keesokannya dilakukan fogging

Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) serang warga Dusun Krajan, Desa Medangasem, Kecamatan Jayakerta, dua warga yang positif terserang DBD meninggal dunia, Tati haryati (6) Sebelumnya meninggal di RSUD Karawang , berselang satu hari tetangganya Fitria Septiani (12) pun  meninggal dunia dan dikabarkan terjangkit virus DBD sebelumnya juga sempat dibawa ke RSUD Karawang dengan keluhan demam, sesak, muntah dan mual serta kondisi yang lemah, namun nyawanya tidak tertolong

Puskesmas medangasem Kecamatan jayakerta cepat tanggap dengan kejadian tersebut ,untuk antisipasi awal Fogging telah di turunkan,rencananya tim medis Puskesmas akanturun ke lokasi tempat tinggal para korban DBD akan memberikan penyuluhan agar kasus tersebut tidak terulang kembali

"Jika ada yg positif DHF (Dengue Hemorargi Fever) tapi tidak meninggal, maka PE(Penyelidikan Epidemiologi) dilaksanakan di rumah penderita dan sekitarnya. Namun jika hasilnya positif ada jentik nyamuk, baru diusulkan secepatnya untuk dilaksanakan fogging. Namun begitu, tetap yang lebih penting adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk bersama-sama melaksanakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur)," kata Kepala Puskesmas Medang Asem, Kecamatan Jayakerta, Dr Niken Kamis siang 3/11.
 
Rencananya hari ini puskesmas akan mengadakan pertemuan tim reaksi cepat yang terdiri seksi P2M (Pencegahan Penyakit Menular), Promkes (Promosi Kesehatan), seksi Kesling (Kesehatan Lingkungan) dan dokter puskesmas. Setelah pertemuan itu, kemudian bergerak secara bersamaan. Tim P2M melakukan PE, yaitu memeriksa jentik nyamuk secara acak dan kemudian diperiksa apakah lingkungan tersebut positif atau negatif.
 
Lebih lanjut Dr Niken mengatakan, tim Promkes dan Kesling termasuk dokter akan langsung melaksanakan penyuluhan DBD. Dalam waktu bersamaan, setelah PE ditemukan maka akan dilaporkan ke Dinas Kesehatan untuk dilakukan fogging. "Ini setelah PE, tim Promkes, Kesling dan dokter melakukan penyuluhan, sekaligus memberikan obat abate. Dan sebenarnya PSN itu lebih penting dibanding fogging, karena fogging hanya memberantas nyamuk dewasa saja, sedangkan ribuan jentiknya tidak mati. Jadi, masyarakat harus menyadari pentingnya PSN, setelah penyuluhan kita juga lakukan penyuluhan PSN lintas sektoral secara berkala," ujarnya.(BBU)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar