Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Kamis, 24 November 2011

PUPUK ORGANIK BISA MENINGKATKAN HASIL PANEN

Kutawaluya - Petani di Desa Kuta Gandok Kecamatan Kutawaluya Dedi (47) pemilik 5 hektar  mencoba merubah paradigma lama (tradisionil) menjadi pertanian modrn dengan berbagai upaya mulai dari tata cara olah tanam sampai panen, semua ini untuk menciptakan peningkatan pendapatan hasil maupun keuntungan yang tadinya hanya menghasilkan 4-6 ton per hektar menjadi 9-10 ton per hektar dengan menggunakan pupuk organik

Akibat biaya para petani setiap tahunnya selalu bertambah karena harga pupuk kimia dan obat pembasmi hama selalu meningkat sedangkan hasilnya tetap yaitu antara 4 ton sampai 6 ton dengan harga standar tengkulak hal ini membuat petani selalu merugi setiap musim panen
 
Menurutnya permasalahan pupuk hampir selalu muncul setiap tahun . Permasalahan tersebut antara lain adalah kelangkaan pupuk di musim tanam, harga pupuk yang cenderung meningkat, Penggunaan pupuk kimia secara intensif oleh petani selama beberapa dekade ini menyebabkan petani sangat tergantung pada pupuk kimia. Di sisi lain, penggunaan pupuk kimia juga menyebabkan kesuburan tanah dan kandungan hara tanah menurun. sehingga pendapatan tidak ada peningkatan

Dedi mencoba pada 5 hektar sawahnya 3 hektar menggunakan pupuk organik sedangkan yang 2 hektar memakai pupuk kimia dan obat-obatan pembasmi hama. Walaupun pupuk organik tidak menggunakan campuran kimia tetapi hasilnya justru lebih bagus sedangkan sawah yang masih memakai pupuk kimia tidak ada peningkatan tegasnya

Fungsi-fungsi bahan organik tanah ini saling berkaitan satu dengan yang lain. Sebagai contoh bahan organik tanah menyediakan nutrisi untuk aktivitas mikroba yang juga dapat meningkatkan dekomposisi bahan organik, meningkatkan stabilitas agregat tanah, dan meningkatkan daya pulih tanah.Alternatif pupuk kimia adalah pupuk organik. Petani di dorong untuk menggunakan pupuk organik sebagai pengganti pupuk kimia.

Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Karawang Ir Sasmita Alkaidar saat di hubungi melalui telpon selulernya mengatakan,Diperkirakan kandungan bahan organik di sebagian besar sawah di Karawang menurun hingga 1% saja. Padahal kandungan bahan organik yang ideal adalah sekitar 5%. Kondisi miskin bahan organik ini menimbulkan banyak masalah, antara lain: efisiensi pupuk yang rendah, aktivitas mikroba tanah yang rendah, dan struktur tanah yang kurang baik. Akibatnya produksi padi cenderung turun dan kebutuhan pupuk terus meningkat. Solusi mengatasi permasalah ini adalah dengan menambahkan bahan organik ke lahan-lahan sawah. Kompos harus ditambahkan dalam jumlah yang cukup hingga kandungan bahan organik kembali ideal seperti semula katanya(BBU)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar