Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Senin, 21 November 2011

BBM DI UTARA KARAWANG LANGKA

Rengasdengklok-Masyarakat di Utara karawang kesulitan mendapatkan Bensin, Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium  sulit didapatkan di sejumlah SPBU di Rengasdengklok dan sekitarnya Stok BBM Premium tersebut seakan-akan digilir keberadaannya di beberapa SPBU. Akibatnya, begitu sebuah SPBU diketahui memiliki Premium, langsung diserbu pembeli.

Selama beberapa hari terakhir antrean kendaraan yang membeli Premium di SPBU, harus mengantre lama. Bahkan untuk SPBU di Cikangkung Rengasdengklok, Selain antrian Kendaraan para pengecer yang menggunakan jerigenpun ikut antri bahkan sampai puluhan jumlahnya

Di sisi lain yang juga tampak adalah suburnya penjualan BBM Premium eceran. Tentu saja harga maupun takarannya berbeda dengan SPBU. Sebab untuk setiap botol Premium, dijual dengan harga bervariasi, antara Rp 5-6 ribu. Itu tergantung kondisi maupun lokasi pengecer Premium itu, seperti di Pakisjaya dan Cilebar, per botol diecerkan dengan harga Rp 6 ribu.

"Tapi hari ini (kemarin, Red) saya membeli BBM eceran seharga Rp 6 ribu / botol. Mau tidak mau saya beli, karena memang sangat perlu. Karuan saja warga berharap pemerintah maupun  pihak terkait lainnya, segera mengambil tindakan dalam mengatasi kelangkaan BBM jenis Premium tersebut."Jangan tambah derita kami yang selama ini memang sudah hidup susah," kata Rahmat, warga Kecamatan Pedes

Menurut salah seorang tukang ojeg Darto (45) warga kecamatan Tirtajaya mengatakan bahwa langkanya BBM jenis Premium diakibatkan pengelola yang lebih mengutamakan pengecer ketimbang pengendara," bisa di bayangkan satu orang pengecer mendapatkan jatah 100 liter/hari sedangkan SPBU mendapat kiriman BBM hanya 8 ribu dengan beberapa jam BBM telah habis terjual tinggallah kita yang tidak ke bagian terpaksa harus membeli eceran seharga 6 ribu per liter" ujarnya kesal

Walaupun ada larangan Pertamina tentang pembeli menggunakan jerigen namun SPBU tetap saja tidak mengindahkan bahkan selalu di penuhi oleh para pengecer,

Ujang (45) warga Desa Sampalan Kecamatan Kutawaluya, seorang pengecer BBM mengaku menaikkan harga premium Rp 5.500.- Rp 6000 Padahal biasanya harga per liter hanya Rp 5000. Ia terpaksa menaikkan harga eceran karena untuk mendapatkannya harus antre cukup lama. Apalagi beberapa SPBU memberlakukan pembatasan pembelian bagi pembeli yang menggunakan jirigen."Sekarang kan premium susah didapat,Jadi kalau harganya naik ya sudah biasa," katanya

 
Naiknya harga eceran disebabkan pasokan BBM dari Pertamin di kurangi jatahnya yang semula mendapatkan 16 ribu liter sehari sekarang hanya dapat kiriman 8000 liter saja akibatnya apabila SPBU membuka pelayanan selalu di serbu pembeli baik pengendara maupun para pengecer ujar salah seorang karyawan SPBU yang tidak bersedia di sebut namanya (BBU)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar